Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times

Semarang, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Jawa Tengah, memutuskan akan menutup Resosialisasi Argorejo atau yang lebih dikenal dengan nama Lokalisasi Sunan Kuning  pada 16 Agustus mendatang. Menurut Dinas Sosial (Dinsos) Kota Semarang, rencana penutupan sudah mencapai tahap akhir.

 

1. Sebagai bagian dari gerakan Indonesia bersih prostitusi

IDN Times/Fariz Fardianto

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang, Fajar Purwoto, mengungkapkan tahapan rencana penutupan Sunan Kuning sudah dimulai sejak dua tahun lalu. Penutupan lokalisasi tersebut tidak sampai menimbulkan gejolak karena dilakukan dengan pendekatan kepada  para tokoh masyarakat dan penghuni kawasan lokalisasi itu.

"Penutupan ini kan mengacu pada gerakan Indonesia Bebas Prostitusi yang ditargetkan oleh Kemensos terwujud pada 2019. Jadi, seluruh Indonesia ditargetkan untuk menutup lokalisasi, termasuk Sunan Kuning ini," kata Fajar kepada IDN Times, Jumat (15/6).

 

2. Penutupan Sunan Kuning atas seizin Ketua Resos Argorejo

Dok.IDN Times/Istimewa

Fajar mengungkapkan pihaknya telah mengumpulkan enam ketua RT setempat dan pihak Kelurahan Kalibanteng Kulon dalam beberapa hari terakhir. Dia mengatakan semua RT telah menyetujui keputusan Pemkot untuk menutup lokalisasi Sunan Kuning. 

"Pak Wandi sebagai Ketua Resos Argorejo pun setuju dengan langkah yang kita upayakan saat ini. Karena bagaimana pun Kota Semarang dengan perkembangannya sangat pesat, seharusnya memang sudah tidak ada lagi kawasan lokalisasi," tutur mantan Kepala Dinas Perdagangan tersebut.

3. Ratusan pekerja seks akan diberi modal usaha

IDN Times/Dhana Kencana

Fajar menjelaskan penutupan Sunan Kuning akan dikerjakan bertahap. Dia menegaskan semua pekerja seks komersial (PSK) Sunan Kuning tidak akan direlokasi ke daerah lainnya, tapi dipulangkan ke kampung halaman masing-masing. Data Ketua Resos saat ini terdapat 479 PSK yang menghuni lokalisasi tersebut.

Sementara itu, Kasi Tuna Sosial dan Perdagangam Orang (TSPO), Anggie Ardhitia,  mengatakan saat ini Pemkot Semarang tinggal melakukan eksekusi pemulangan para PSK mayoritas berasal dari luar Kota Semarang.

Pihak Dinsos, kata Anggie, telah menyiapkan dana bantuan sebagai jaminan hidup bagi PSK yang dipulangkan, masing-masing sebesar Rp5,5 juta. Dana tersebut berasal dari Kementrian Sosial.

"Nanti Pemkot juga akan memberikan bantuan menggunakan dana APBD, tapi jumlahnya berapa kami belum tahu. Dana itu satu kali pemberian saja, masuk ke rekening masing-masing penerima," jelas Anggie. 

 

4. Modal uang dan ketrampilan untuk buka usaha baru

Dok. IDN Times/Istimewa

Kepala Satpol PP berharap para PSK Sunan Kuning yang dipulangkan bisa memanfaatkan uang saku dari Pemkot untuk membuka usaha di kampungnya. Sebab, selama tinggal di Sunan Kuning mereka sudah dibekali berbagai pelatihan kewirausahaan  

"Pemkot sudah memberikan modal, baik berupa uang maupun ketrampilan. Saya kira mereka harus memanfaatkan itu. Jangan keluar dari sini tapi mangkal di tempat lain," ujar Fajar.

Editorial Team