Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
kkn undip, pestisida nabati
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) IDBU-06 Universitas Diponegoro melaksanakan program inovasi pertanian di Dusun Duwet, Desa Mlokomanis Wetan, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri. (dok. KKN Undip)

Intinya sih...

  • Mahasiswa KKN Undip IDBU-06 melaksanakan program inovasi pertanian di Dusun Duwet, Wonogiri.

  • Program tersebut mengajari petani cara pembuatan pestisida nabati untuk pertanian berkelanjutan.

  • Pestisida nabati diharapkan dapat menjadi solusi ramah lingkungan dalam pertanian.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Wonogiri, IDN Times - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) IDBU-06 Universitas Diponegoro melaksanakan program inovasi pertanian di Dusun Duwet, Desa Mlokomanis Wetan, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri. Mereka mengajari cara pembuatan produk pestisida nabati untuk pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan. 

1. Kenalkan inovasi pertanian ramah lingkungan

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) IDBU-06 Universitas Diponegoro melaksanakan program inovasi pertanian di Dusun Duwet, Desa Mlokomanis Wetan, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri. (dok. KKN Undip)

Tiga mahasiswa yang turun ke lapangan mengenalkan inovasi pertanian itu antara lain ⁠Muhammad Akbar Pradana dari Jurusan Agribisnis dan ⁠Naila Faiquzhafira dari Jurusan Agroekoteknologi Fakultas Peternakan dan Pertanian, serta ⁠Naswa Malika Salsa Sabilla dari Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Matematika.

Para mahasiswa tersebut mengawali dengan sosialisasi bahaya penggunaan pestisida kimia sintetis. Mereka menjelaskan bahwa penggunaan pestisida kimia dalam jangka panjang dapat berdampak negatif, baik pada kesehatan manusia maupun lingkungan.

Maka sebagai alternatif, masyarakat dikenalkan pada pemanfaatan bahan alami yang ada di sekitar untuk membuat pestisida nabati, yakni daun babandotan (Ageratum conyzoides L). Tumbuhan itu merupakan gulma yang mudah ditemukan di sawah, kebun, pekarangan rumah dan pinggir jalan.

Meskipun dianggap sebagai tumbuhan pengganggu, ternyata babandotan mempunyai manfaat untuk digunakan sebagai pestisida nabati yang ramah lingkungan. Tumbuhan tersebut mengandung bahan aktif seperti alkaloid, saponin, flavonoid pada bagian daun. Bagian lain mempunyai sifat bioaktifis sebagai insektisida, antinematoda, antibakterial dan dapat digunakan sebagai penghambat perkembangan hama.

2. Bisa jadi peluang usaha

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) IDBU-06 Universitas Diponegoro melaksanakan program inovasi pertanian di Dusun Duwet, Desa Mlokomanis Wetan, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri. (dok. KKN Undip)

Selanjutnya, warga diajari membuat pestisida nabati dari bahan sederhana, murah, dan mudah diperoleh.

‘’Selain lebih mudah dibuat, pestisida nabati juga lebih aman dibandingkan dengan pestisida kimia. Kemudian, dalam pestisida nabati ini kami juga tambahkan jeruk nipis sebagai bahan pengawet alami,’’ ungkap Ketua Kelompok 1 KKN IDBU-06 Undip, Muhammad Akbar Pradana.

Tak berhenti sampai pada tahap pembuatan, mahasiswa KKN juga mengajari warga membuat kemasan pestisida nabati yang menarik sehingga dapat menjadi peluang usaha.

‘’Dengan kemasan yang lebih menarik dan praktis, produk ini diharapkan memiliki nilai jual tinggi, mampu bersaing dengan produk-produk lokal, serta dapat membantu meningkatkan perekonomian warga Dusun Duwet,’’ kata Akbar.

3. Buka wawasan warga soal pestisida nabati

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) IDBU-06 Universitas Diponegoro melaksanakan program inovasi pertanian di Dusun Duwet, Desa Mlokomanis Wetan, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri. (dok. KKN Undip)

Sementara, warga memperoleh pemahaman tentang pentingnya formulasi pestisida nabati yang lebih stabil secara kimia. Dengan adanya pengawetan alami, daya simpan pestisida dapat diperpanjang sehingga tidak cepat rusak dan tetap efektif dalam mengendalikan hama.

Salah satu warga, Rudi mengaku kegiatan ini berhasil memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya penggunaan pestisida nabati sekaligus membuka wawasan baru dalam pengemasan produk yang bernilai jual. Melalui program ini, masyarakat Dusun Duwet diharapkan semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan serta mampu memanfaatkan potensi alam sekitar.

"Dengan adanya penjelasan tentang pestisida nabati, kami jadi tahu bahwa menjaga tanaman bisa dilakukan dengan cara yang lebih alami. Hal ini tentu membantu mengurangi dampak buruk penggunaan pestisida sintetis di lahan pertanian," katanya.

Editorial Team