Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kawasan lereng Gunung Muria di Kabupaten Kudus. (IDN Times/Dhana Kencana)
Kawasan lereng Gunung Muria di Kabupaten Kudus. (IDN Times/Dhana Kencana)

Kudus, IDN Times - Seorang pendaki dikabarkan hilang di Gunung Natas Angin, Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog, Kabupaten. Korban yakni Jovita Diva Prabudawardani (21) yang merupakan mahasiswa dari salah satu kampus di Kudus, dilaporkan terjatuh ke dalam jurang di jalur pendakian Gunung Natas Angin pada Selasa (24/6) pukul 14.10 WIB.

Tim gabungan dari BPBD Kabupaten Kudus, BASARNAS Jepara, SAR NU Kudus, MDMC Muhammadiyah Kudus, DESTANA Japan Dawe, dan Relawan Abiyoso telah diterjunkan untuk melakukan pencarian.

1. Proses pencarian dilakukan sejak Selasa

Operasi SAR di Jembrana mencari kakek hilang saat berkebun (Dok.IDN Times/Basarnas)

Tim Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Pos SAR Jepara, bersama tim gabungan tengah melakukan pencarian terhadap korban.

"Hingga kini proses pencarian masih berlangsung yang dimulai sejak Selasa (24/6/2025) malam," kata Koordinator Lapangan Basarnas Pos SAR Jepara Ali Usman melansir Antara, Rabu (25/6/2025).

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kudus Mundir mengatakan pihaknya mendapatkan laporan adanya pendaki yang hilang diduga terjatuh di jalur pendakian.

"Hanya saja, informasi data korban dan kronologis kejadian belum mendapatkan laporan dari relawan yang ikut melakukan pencarian," ujarnya.

Kabagops Polres Kudus Kompol Eko Pujiyono menambahkan juga menerjunkan sebanyak 10 personel dari Sampta dan Polsek Gebog untuk ikut membantu melakukan pencarian sejak Selasa (24/6/2025).

2. Korban turun melalui jalur naga

Para personel SAR gabungan saat berusaha mengevakuasi Robiatul Fadilah yang terperosok ke jurang Gunung Muria. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Korban sebelumnya bersama dua orang saksi, Avika Febiana Wibowo (13) dan Willy Restu Mahadewa (15), tengah menuruni jalur pendakian puncak Natas Angin.

Menurut keterangan Avika, yang merupakan tetangga sekaligus sepupu korban, mereka bertiga memulai perjalanan dari rumah sekitar pukul 07.00 WIB. Tiba di Desa Rahtawu sekitar pukul 08.00 WIB dan melanjutkan pendakian hingga mencapai puncak Natas Angin sekitar pukul 13.00 WIB.

Dalam perjalanan turun, korban dan saksi memilih jalur tanah yang berada di samping jalur bebatuan yang dikenal warga sebagai "jalur naga". Sekitar 15 menit setelah mulai turun, teman korban mendengar suara teriakan dan suara benda jatuh, namun tidak sempat melihat langsung kejadian jatuhnya korban.

3. Sebelum jatuh, Korban tengah merekam pemandangan

ilustrasi orang merekam (unsplash.com/Koon Chakhatrakan)

Saksi kedua, Willy yang berada dalam rombongan empat orang di belakang korban, menyampaikan bahwa saat itu korban tengah merekam pemandangan sambil berjalan sebelum akhirnya terpeleset dan terjatuh ke jurang dengan kedalaman sekitar 50 meter. Korban terlihat tergeletak di tengah jurang.

Setelah kejadian, para saksi segera kembali turun ke basecamp pendakian untuk melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Gebog.

Jalur Naga di Puncak Natas Angin, Gunung Muria, merupakan jalur pendakian yang terkenal karena bentuknya yang berkelok-kelok seperti naga dan kondisi medannya yang cukup menantang. Jalur ini sebagian besar sempit dan curam, dengan sisi kanan berupa jurang dan sisi kiri ditumbuhi pepohonan.

Editorial Team