Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_0649.jpeg
Walikota Solo Respati Ardi meninjau dapur SPPG di Laweyan. (IDN Times/Larasati Rey)

Intinya sih...

  • Usulan Wali Kota Solo agar orangtua penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat turut mengawasi proses pembuatan makanan di dapur SPPG.

  • Respati ingin orangtua tidak khawatir dengan kasus keracunan MBG, sehingga mengusulkan tur orangtua ke dapur SPPG untuk memantau proses pembuatan makanan.

  • Pemerintah Kota Solo mencanangkan program Zero Accident MBG dengan Satgas SPPG Solo untuk melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap proses pembuatan MBG.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surakarta, IDN Times - Wali Kota Solo, Respati Ardi mengusulkan kepada Badan Gizi Nasional (BGN) agar orangtua murid penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat ikut mengawasi langsung pelaksanaan proses pembuatan MBG di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Keterlibatan langsung orangtua siswa tersebut dalam bentuk tour atau meninjau ke dapur-dapur SPPG.

1. Merupakan usulan darinya

Walikota Solo, Respati Ardi. (IDN Times/Larasati Rey)

Respati mengungkapkan ide meminta para orangtua siswa menijau dapur SPPG tersebut sebagai upaya turut serta mengawasi proses pembuatan memasak makanan.

"Harapan saya jika nanti BGN setuju. Kami ingin tour orangtua penerima manfaat. Penerima MBG bisa tour ke dapur-dapur bisa ikut awasi bersama partisipan ya," jelasnya pada Kamis, (25/9/2025).

2. Biar orangtua tidak khawatir

Walikota Solo Respati Ardi melihat SPPG Penumping, Laweyan, Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Lebih lanjut, Respati mengaku hal tersebut merupakan usulan darinya agar orangtua murid tidak merasa khawatir. Terlebih kekhawatiran tersebut muncul di tengah ramainya kasus keracunan MBG di berbagai daerah.

"Ini usulan-usulan, kalau kami yang punya kewenangan kan di Dispangtan (Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian) dan Dinkes (Dinas Kesehatan). Kami usul ingin mengajak orangtua supaya yakin,” jelas Respati.

“Oh, ini loh dapurnya untuk masak anak-anaknya. Pasti anak-anaknya kan punya kekhawatiran juga," sambungnya.

3. Lakukan pemantauan dan pengawasan

SPPG Penumping, Laweyan, Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Guna mencegah terjadinya kasus keracunan di Kota Solo, Pemerintah Kota Solo juga telah mencanangkan program Zero Accident MBG dengan Satgas SPPG Solo. Program tersebut untuk melakukan pemantauan dan pengawasan MBG.

"Saya dapat SK dari Mendagri terkait Satgas SPPG. Jadi saya inisiatif sendiri keliling dengan Dispangtan dan Dinas Kesehatan untuk memantau. Karena itu masuk ke perutnya warga, jadi saya harus ikut turun tangan," jelas Respati.

Sementara itu berdasarkan data dari Kesra Kota Solo, saat ini sudah ada 13 SPPG yang beroperasional. Dan ada 11 SPPG yang sudah mendapatkan ijin, namun belum beroperasional.

Editorial Team