Semarang, IDN Times - Pandemik COVID-19 tidak hanya menjadi pukulan berat bagi sektor kesehatan, tapi juga ekonomi. Tidak sedikit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) ikut tumbang dan mengalami krisis menghadapi musim pandemik.
Menurut survei United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia yang dilakukan sepanjang 2020, UMKM yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian nasional terdampak negatif terimbas pandemik. Mulai dari sisi penjualan, aset, hingga pengurangan jumlah karyawan.
Akibatnya, pelaku UMKM kesulitan memasarkan produk, kekurangan modal, akhirnya--dengan terpaksa--merumahkan karyawannya, dan bahkan tidak sedikit yang gulung tikar.
Dinas Koperasi dan UKM Jawa Tengah mencatat, hingga Januari 2021, ada 625 ribu UMKM yang terdampak pandemik COVID-19 di provinsi tersebut. Dari jumlah itu, mayoritas atau 60 persen adalah pelaku UMKM yang bergerak di bidang kuliner. Kemudian bidang fashion (7 persen), kerajinan tangan (6 persen), dan sisanya lain-lain.