Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pagelaran musikal “Nusantara: Jiwa Surga Khatulistiwa” di Candi Prambanan. (Dok/BCA)

Intinya sih...

  • Nicholas Saputra menyajikan pertunjukan monolog "Nusantara: Jiwa Surga Khatulistiwa" yang memberikan pesan makna Nusantara.
  • Pertunjukan terbagi dalam 11 pembabakan cerita mengenai perjalanan Dewi Supraba dan menampilkan adu akting, alunan suara, gerak tari, dan video mapping.
  • Pertunjukan lahir dari kolaborasi artistik dengan Irwan Riyadi sebagai sutradara, Bathara Saverigadi Dewandoro sebagai koreografer, serta Bagaskoro Putro Dewandoro dan Gregorian Krismahendra sebagai direktur musik dan komposer.

Surakarta, IDN Times - Duta Bakti BCA, Nicholas Saputra menyuguhkan pertunjukan monolog kepada ribuan penonton yang menyaksikan Pagelaran musikal “Nusantara: Jiwa Surga Khatulistiwa” yang diselenggarakan oleh PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan Swargaloka Ramayana Ballet Prambanan. Dalam pertunjukan tersebut aktor kelahiran 24 Februari 1984 tersebut memberikan pesan mengenai makna Nusantara.

1. Sajikan pertunjukan yang memukau

Nicholas Saputra di Pagelaran musikal “Nusantara: Jiwa Surga Khatulistiwa” di Candi Prambanan. (Dok/BCA)

Pertunjukan monolog dari Duta Bakti BCA, Nicholas Saputra yang memberikan pesan mengenai makna Nusantara. Pertunjukan “Nusantara: Jiwa Surga Khatulistiwa” terbagi dalam 11 pembabakan cerita mengenai perjalanan Dewi Supraba (diperankan Okvalica Harlis Natasya) yang diutus para Dewa untuk menyelamatkan Kahyangan.

Namun dalam perjalanannya, Prabu Niwatakawaca (diperankan Joko Sudibyo) berusaha untuk menghancurkan istana para Dewa karena Bidadari Supraba telah menolak lamarannya. Kemudian, diutuslah Bidadari Supraba ke bumi untuk menemui Ksatria Mintaraga atau Arjuna (diperankan Adif Marhaendra) yang sedang bertapa, karena hanya Arjunalah yang dapat mengalahkan kesaktian Niwatakawaca dengan senjatanya.

Penonton tidak hanya disuguhkan adu akting dan alunan suara merdu para pelakon, tetapi juga gerak tari yang memukau dari 120 penari gabungan Swargaloka, siswa sekolah Bakti BCA dan sekolah seni.

Selain itu, penonton juga menikmati pertunjukan video mapping beberapa desa binaan Bakti BCA, seperti Desa Wisata Silokek dan Desa Wisata Kampung Warna Warni Tiga Rihit. Ditambah dengan permainan tata cahaya lampu, pagelaran “Nusantara: Jiwa Surga Khatulisiwa” menjelma menjadi musikal kolosal nan megah, berlatarkan Candi Prambanan.

Pertunjukan ini lahir dari kolaborasi artistik dari Irwan Riyadi selaku sutradara dan penulis naskah, Bathara Saverigadi Dewandoro sebagai koreografer, serta Bagaskoro Putro Dewandoro dan Gregorian Krismahendra yang masing-masing mengambil peran sebagai direktur musik dan komposer.

2. Merupakan wujud pelestarian budaya

Pagelaran musikal “Nusantara: Jiwa Surga Khatulistiwa” di Candi Prambanan. (Dok/BCA)

Sebagai Duta Bakti BCA Nicholas Saputra turut menyampaikan apresiasi terhadap gelaran ini, “Pagelaran 'Nusantara: Jiwa Surga Khatulistiwa' menjadi saksi bagaimana seni dapat menghubungkan kita dengan akar budaya yang kaya dan beragam.

"Senang sekali melihat adik-adik siswa yang begitu menikmati proses berkarya dan menunjukan talentanya di pagelaran ini. Saya sangat mengapresiasi komitmen Bakti BCA yang tidak hanya sekadar merawat seni dan budaya, tetapi juga memberikan dukungan berkelanjutan kepada para pelaku seni dan budaya Indonesia," ujar Nicholas dalam rilis yang diterima IDN Times, Selasa (10/9/2024).

Menurutnya program Bakti BCA, perseroan mengambil langkah konkret untuk tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi atau profit, tetapi juga memberikan dampak positif dan berkelanjutan di bidang non profit bagi masyarakat luas. Salah satu pilar dalam program Bakti BCA adalah Bakti Budaya yang merupakan perwujudan komitmen BCA dalam melestarikan ragam seni, budaya, dan tradisi nusantara yang dicerminkan di dalam pagelara “Nusantara: Jiwa Surga Khatulisiwa”.

“Kami ucapkan terima kasih atas antusiasme positif yang diberikan para penonton kepada pementasan ini. Menyaksikan pagelaran yang telah dipersiapkan secara matang, hingga akhirnya malam ini mendapatkan apresiasi dan tepuk tangan gemuruh dari penonton
merupakan apresiasi bagi kami yang senantiasa berkomitmen pada upaya pelestarian budaya dan seni Indonesia.

3. Ada Puteri Indonesia 2024 sekaligus Miss Supranational 2024

Potret Kunjungan Miss Supranational 2024 Harashta Haifa Zahra ke IDN Times (Instagram.com/officialputeriindonesia)

Sementara itu, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengajak masyarakat menjelajahi kekayaan budaya Nusantara lewat perpaduan tarian, lagu, dan musik tradisional dengan sentuhan kontemporer.

"Semoga pagelaran ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga inspirasi bagi kita semua untuk terus mencintai dan merawat nilai-nilai kebudayaan luhur. Marilah bersama kita teruskan upaya untuk melestarikan dan memuliakan budaya Indonesia," jelasnya.

Kami juga sangat berterima kasih kepada Swargaloka, para seniman, siswa Sekolah BCA, sekolah seni, dan semua pihak yang telah terlibat dan mendukung terselenggaranya pagelaran ini. Kami harap ini menjadi #BuktiBaktiBCA kepada seni dan budaya Indonesia,” tutup Hera F Haryn, EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA.

Pagelaran juga menyuguhkan penampilan Puteri Indonesia 2024 sekaligus Miss Supranational 2024 Harastha Haifa Zahra dengan menampilkan aneka seni budaya dari Jawa Barat, seperti bermain kecapi, menyanyikan lagu Bubuy Bulan, dan ditutup dengan menari Jaipong.

Editorial Team