Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_20250613_125951.jpg
Mesin pompa di Sayung Demak. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Demak, IDN Times - Tak kurang 28 mesin pompa penyedot banjir diberikan kepada puluhan desa wilayah Kecamatan Sayung Demak untuk mengatasi banjir yang melanda belakangan ini. Bantuan ini bertujuan untuk memperkuat sarana dan prasarana pedesaan, khususnya dalam menghadapi permasalahan banjir rob.

90 persen wilayah Sayung rawan disapu banjir

Kendaraan bermotor melaju perlahan menembus jalan raya pantura Demak KM Surabaya-Semarang yang terendam limpahan air laut ke daratan (rob) di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Selasa (27/5/2025). (ANTARA FOTO/Aji Styawan)

Berdasarkan pengakuan Camat Sayung Sukarman, wilayahnya terdiri diri 20 desa yang terbagi sisi selatan dan utara Jalur Pantura. 

Tercatat dalam data Kecamatan Sayung bahwa ada 10 desa di selatan Pantura bahkan sekitar 90 persennya rawan banjir. Saat musim hujan saja ada tujuh desa yang kerap kebanjiran. 

Selain itu, 10 desa di Utara Pantura rentan terkena rob.  Bahkan, gelombang rob dari wilayah utara ini kerap meluas hingga ke selatan, menyebabkan 3 hingga 4 desa di kawasan tersebut ikut terdampak.

"Selain itu, warga juga diminta menjaga keberadaan drainase agar kawasan permukiman tetap aman dari risiko genangan," papar Sukarman, Sabtu (14/6/2025). 

Mesin pompa punya saya hisap 27 meter

Kepala Dispermadescapil Jateng Tri Harso Widirahmanto, Sekdin Nur Kholis duduk bareng para kades di Balai Desa Kalisari Sayung Demak. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Karenanya Sukarman menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada Pemprov Jateng yang sudah memberikan solusi membantu mesin pompa guna mengatasi banjir di Sayung. 

"Dengan bantuan ini, harapannya mampu membantu mengurangi beban masyarakat di Sayung," tuturnya. 

Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa pompa bantuan dari Pemprov Jateng ini memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan pompa lainnya. Salah satunya adalah penggunaan bahan bakar solar yang lebih hemat dibandingkan bensin. 

Dalam pengoperasiannya, satu liter solar dapat digunakan untuk menjalankan pompa selama satu jam pada kecepatan gas sedang. Sementara pada kecepatan maksimal 3.000–3.600 RPM, satu liter solar mampu menopang operasional hingga 30 menit.

Keunggulan lainnya adalah pompa ini dilengkapi sistem starter ganda (double starter), memiliki daya hisap hingga 27 meter, dan mampu membuang air hingga ketinggian 7 meter. 

Pompa ini merupakan tipe UG-100-IDP produksi PT Urip Gumulya, yang dirancang khusus untuk efisiensi dan ketahanan dalam menghadapi kondisi lapangan yang berat.

Dirinya pun mengimbau agar warganya turut berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan, termasuk memastikan saluran air di sekitar permukiman tetap berfungsi dengan baik. Ia menekankan pentingnya normalisasi saluran di tingkat lokal serta menghindari pembangunan liar yang dapat menghambat aliran air.

Pemprov Jateng juga beri tambahan bankeu

Dua pekerja pabrik membeli bekal makanan dengan menembus jalan raya pantura Demak KM Surabaya-Semarang yang terendam limpahan air laut ke daratan (rob) di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Selasa (27/5/2025). (ANTARA FOTO/Aji Styawan)

Sekretaris Daerah Jateng, Sumarno berkata mesin pompa air bisa digunakan secara mandiri oleh warga Desa Sayung. Tujuannya untuk mengurangi genangan. 

Khusus sejumlah enam desa juga mendapat tambahan gelontoran keuangan total senilai total Rp1,1 miliar. Dana itu ditujukan untuk peningkatan sarpras pedesaan, khususnya dalam intervensi menanggulangi banjir dan rob, serta dampaknya.

Secara rinci dana itu dialirkan kepada Desa Jetaksari, Desa Kalisari, dan DesaBanjarsari masing-masing mendapat Rp200 juta. Selanjutnya untuk Desa Sriwulan, dan Surodadi, masing-masing memperoleh Rp100 juta. Lalu Desa Timbulsloko yang merupakan salah satu wilayah terparah terdampak rob mendapat Rp300 juta.  

“Keuangan yang diserahkan, agar segera dieksekusi untuk peningkatan sarpras di desa-desa di Kecamatan Sayung ini,” kata Sumarno. 

Baznas ikut salurkan paket sembako

Pompa mobile penyedot air banjir dioperasikan di Kecamatan Sayung Kabupaten Demak. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Tak cuma itu saja, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jateng juga menyalurkan 500 paket sembako yang ditujukan untuk masyarakat terdampak banjir dan rob di Kecamatan Sayung. 

Sumarno mengatakan, intervensi yang dilakukan Pemprov Jateng itu merupakan skala mikro yang bisa dilakukan pemerintah daerah. Adapun penanganan utama jangka panjang melalui tanggul laut (Giant Sea Wall) oleh pemerintah pusat.

Warga Sayung minta peyedotan banjir dikerjakan sampai tuntas

ilustrasi motor melewati banjir (pexels.com/Dibakar Roy)

Sementara itu, sejumlah warga terdampak banjir Sayung bersyukur karena pompanisasi berhasil memberi andil menyurutkan banjir. 

Warga Desa Sayung, Mashuri  menyampaikan terima kasihnya kepada Pemprov Jateng yang telah memberikan bantuan program pompa untuk menyedot banjir di desanya. Rumahnya yang terletak di RT 03 RW 04 sekarang sudah tidak lagi terendam banjir. Setelah sebelumnya, banjir sempat merendam. 

"Alhamdulillah, ada pompa dari Pemprov. Itu mengurangi debit air, walaupun ini masih ada yang tergenang, tapi Alhamdulillah, bisa berkurang," akunya. 

"Terima kasih, matur nuwun sanget. Cuma yang saya minta, bisa sampai tuntas pompanya," pintanha. 

Alif, warga lain mengatakan, penanganan pompanisasi dari Pemprov ke wilayahnya telah berdampak pada surutnya air banjir. Ia mewakili masyarakat sangat berterima kasih atas jalannya program itu.

"Untuk penanganan, saya selaku perwakilan warga, sangat berterima kasih. Soalnya, misalnya, tidak ada bantuan, ya banjir belum surut," kata Alif.

Editorial Team