Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar. (IDN Times/Daruwaskita)

Semarang, IDN Times - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Abdul Halim Iskandar, mengatakan sepanjang 2019 kemarin, penyerapan dana desa di seluruh Indonesia sudah mencapai 99,54 persen. Dari jumlah tersebut, Abdul mengakui bila sebagian besar dana desa digunakan untuk membangun lapangan sepak bola.

"Allhamdullilah kita secara nasional tahun 2019, penyaluran dana desa yang masuk kas desa sebesar 99,54 persen. Sedangkan Jateng serapannya di atas rata-rata yaitu 99,9 persen," katanya di Holly Stadium Marina, Selasa (18/2).

1. Ada 25 ribu sarana olahraga yang dibangun pada 2019 dari dana desa

instagram.com/pachesmindstore

Lebih jauh ia merinci penggunaan dana desa telah digunakan untuk membangun jalan desa skala nasional sejauh 231.709 kilometer. Lalu membangun jembatan sepanjang 1,3 meter.

Kemudian pembangunan pasar desa sebanyak 10.480 unit. Bumdes sebanyak 39 ribu dan terakhir pembangunan 25 ribu sarana olahraga.

"Terbanyak kita pakai dana desa untuk membangun lapangan sepak bola," ujar Abdul. 

2. Presiden Jokowi menggelontorkan dana desa tahun 2020 sebesar Rp72 triliun

Suasana pertemuan kades yang membahas tentang dana desa. (IDN Times/Nofika Dian Nugroho)

Sedangkan untuk tahun 2020, Abdul Halim menjelaskan Presiden Jokowi telah meneken besaran dana desa sebesar Rp72 triliun.

Ia berjanji pagu anggarannya akan ditambah sembari pihaknya memberikan pengawasan yang serius. 

3. Mendes ingin fokuskan pembangunan sarana infrastruktur

Arus lalu lintas diberlakukan sistem buka tutup setelah pohon tumbang di jalan raya wilayah Desa Klecorejo, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun berhasil dievakuasi, Selasa sore (10/12). IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Di periode pertama, lanjut Abdul, pihaknya memprioritaskan pembangunan untuk sarana infrastruktur pedesaan.

"Ini skala periode kedua dari pak presiden. Supaya semua masyarakat desa senang meski selama ini banyak pembangunan berkutat di balai desa dan ujung desa masih belum kebagian jatah dananya," terangnya.

Editorial Team