Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250804-WA0027.jpg
Menteri PPA Arifah Fauzi memantau perkembangan siswa SLB Semarang saat pemantauan CKG. (IDN Times/bt)

Intinya sih...

  • Menteri Arifah menegaskan CKG sebagai program terbaik Prabowo

  • Anak-anak sekolah saat ini merupakan calon pemimpin Indonesia pada 2045

  • Perlu kolaborasi lintas kementerian agar kegiatan terlaksana dengan baik

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Semarang, IDN Times - Menteri Pendayagunaan Perempuan dan Anak (Menteri PPA) Arifatul Choiri Fauzi mengatakan adanya pelaksanaan cek kesehatan gratis (CKG) menjadi salah satu kegiatan pemantauan perkembangan gizi bagi anak-anak Indonesia.

1. Menteri Arifah tegaskan CKG jadi program terbaik Prabowo

Menteri PPA Arifah Fauzi melihat siswa berkebutuhan khusus di SLB Semarang yang menjalani pemeriksaan CKG. (IDN Times/bt)

Saat meninjau pelaksanaan CKG di SLB Semarang Jalan Elang Raya, Arifah berkata CKG sebetulnya menjadi wujud kecintaan Presiden Prabowo Subianto terhadap rakyatnya.

"Satu hal yang ingin saya tekankan bahwa CKG salah satu program hasil terbaik tercepat yang diinisiasi bapak presiden. Kalau kita lihat ini bentuk kecintaan seorang pemimpin kepada rakyatnya," kata Arifah, sapan akrabnya, Senin (4/8/2025).

2. Anak-anak yang sekolah saat ini calon pemimpin Indonesia 2045

Menteri PPA Arifah Fauzi memberikan pernyataan bersama Sekda Jateng Sumarno dan Kadinkes Jateng Yunita Dyah Suminar saat pemantauan CKG di SLB Semarang. (IDN Times/bt)

Arifah menuturkan anak-anak yang bersekolah saat ini merupakan calon pemimpin Indonesia pada masa mendatang. Sebab, anak yang bersekolah saat ini akan berusia dewasa tepat saat bangsa Indonesia menapaki usia 100 tahun pada 2045.

Untuk itulah pihaknya ingin menanamkan fondasi dasar bidang kesehatan dan pendidikan agar anak-anak Indonesia tumbuh menjadi sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.

"Ketika tahun 2045 Indonesia menginjak usia ke-100, yang mana yang sekarang usia anak anak ini akan jadi pemimpin masa depan. Maka beliau (Presiden Prabowo) tidak ingin ada anak yang tidak dapat kesempatan yang sama. Oleh karena itu kita mencari solusi agar memiliki SDM berkualitas. Hal mendasar adalah kesehatan. Kita lihat data yang ada sekarang cukup memprihatinkan kesehatan gigi. Yaitu 93 persen gigi anak Indonesia kurang baik, berlubang, hanya 7 persen yang baik. Angka stunting juga lumayan cukup tinggi. Maka ini jadi solusi bagi anak di Indonesia," tuturnya.

3. Menteri Arifah: Perlu kolaborasi agar kegiatan terlaksana

Seorang siswa Sekolah Rakyat Prof Soeharso Solo diperiksa kesehatannya melalui metode wawancara oleh nakes. (IDN Times/&/Fariz Fardianto)

Lebih lanjut lagi, katanya program sekolah rakyat sekolah sehat juga menjadi inisiasi supaya anak Indonesia bisa menempuh pendidikan yang baik.

Kemudian persoalan perkembangan gizi pihaknya juga menargetkan ada pemantauan pemberian gizi yang terjamin mutunya. Adanya berbagai pelaksanaan tersebut semata tak bisa dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melainkan perlu pelibatan aktif dari kementerian lainnya supaya kegiatan di lapangan bisa terlaksana dengan baik.

"Ini tidak bisa dilakukan sendiri oleh Kemenkes. Tidak ada satupun kementerian bisa jalan sendiri. Perlu kolaborasi supaya kegiatan bisa terlaksana," akunya.

4. Sudah 15 juta lebih warga Jateng pakai CKG

Seorang siswa Sekolah Rakyat Prof Soeharso Solo diperiksa rongga mulutnya oleh tenaga kesehatan saat skrining kesehatan awal tahun ajaran baru 2025. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Sementara itu, Sekda Jateng Sumarno menyampaikan realisasi pelaksanaan CKG di wilayahnya telah menyentuh lebih dari 15 juta warga.

Ia pun membenarkan bahwa dengan melaksanakan CKG setidaknya bisa membentuk generasi emas Indonesia.

"Untuk capaian CKG ini kita sudah melakukan bagi 15'an juta masyarakat. Tentu kalau anak kita kepengin cerdas maka gizi anak harus diperhatikan. Dengan CKG ini untuk memantau kesehatan anak-anak kita. Untuk membentuk generasi emas Indonesia. Karena anak dan perempuan adalah kalangan rentan maka pemeriksaan kesehatan harus dipantau dengan baik," tandasnya.

Editorial Team