Semarang IDN Times- KH Maimun Zubair telah tiada pada Selasa (6/8) subuh waktu Arab Saudi. Ulama sepuh yang sangat berpengaruh di kancah politik nasional itu meninggal dunia saat menjalankan ibadah haji.
Jenazah Mbah Moen dimakamkan di Ma'la yang tak jauh dari Makkah. Ma'la sendiri berada di dataran tinggi bukit Jabal As-Sayyidah, dan bisa ditempuh sekitar 1,1 kilometer atau hanya 25 menit dari sisi utara Masjidil Haram.
Ma'la menyimpan sejarah panjang sejak zaman Rasulullah SAW. Dilansir dari laman resmi NU Online, nama asli Ma'la adalah Maqbarah Jannatul Ma’la. Keluarga besar Nabi Muhammad SAW telah disemayamkan di tempat pemakaman tersebut.
Ada Siti Khadijah Radhiyallahu ‘anha, istri pertama Rasulullah yang dimakamkan di Ma'la. Di lokasi yang sama, telah bersemayam dengan tenang kedua putra Nabi Muhammad, Al-Qosim bin Muhammad dan Abdullah bin Muhammad.
Kemudian, berturut-turut kakek Rasulullah, Abdul Muttalib bin Hasyim serta pamannya Abu Thalib juga dikuburkan di sana. Terdapat pula dua putra sahabat Nabi, Abu Bakar bin Shiddiq masing-masing Abdurrahman dan Asma.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam prosesi pemakaman jenazah Mbah Moen, mengatakan Ma'la sejak lama jadi lokasi pemakaman khusus warga Makkah.
“Di Ma’la biasanya hanya sebagai tempat pemakaman khusus orang-orang Makkah. Kami terus memastikan agar Mbah Moen bisa dimakamkan di sana," kata Lukman.
Pihaknya pun memastikan bila jenazah Ketua Dewan Syuro PPP tersebut bisa dimakamkan di Ma'la. Ulama besar asal Indonesia Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani rupanya juga mendapat tempat peristirahatan terakhir di Ma'la.
Dahulu kala, ada cerita Ma'la dipenuhi dengan marmer yang indah dan batu putih, serta tempat-tempat suci yang menandai makam Khadijah, Abu Talib, dan lainnya.
Akan tetapi, sejak Raja Saudi, Abdul Aziz Al-Su’ud berkuasa pada 1925 silam, nisan besar dihancurkan. Kubah penanda makam Siti Khadijah juga dihancurkan oleh pemerintah Kerajaan Saudi dengan alasan tertentu. Praktis kini tinggal menyisakan tanah satu jengkal dan batu-batu kecil sebagai penanda makam.