Merdeka Belajar, Mahasiswa USM Ciptakan Aplikasi Jimat Ngaliyan

Supervisi Kecamatan Ngaliyan, Sukimin, berkata jika sistem aplikasi tersebut berhasil dirancang oleh kelompok mahasiswa FTIK USM selama KKN di sejumlah kelurahan di Ngaliyan.

"Jimat Ngaliyan atau jaringan informasi Kecamatan Ngaliyan ini jadi salah satu produk yang dihasilkan oleh mereka. Itu menjadi sebuah buku media yang memuat segala bentuk informasi yang ada di wilayah tersebut," kata Sukimin, Jumat (7/2).

Sukimin menjelaskan setidaknya ada tiga program utama dari USM yang bisa dijalankan di kecamatannya. 

Satu karya lagi yaitu berupa buku Strory Book Of Ngaliyan atau Sistem Informasi Kecamatan Ngaliyan (SI Bandit Kacang) yang merupakan tindaklanjut aplikasi Ngaliyan hebat yang berisi tentang potensi wisata, kampung tematik dan kuliner yang muncul di sana.

Sukimin menyatakan dari koordinasi yang dilakukan kedua belah pihak diketahui bahwa kegiatan KKN di Ngaliyan dimanfaatkan untuk mengenalkan potensi kearifan lokal setempat sekaligus menjalankan program Merdeka Belajar yang digaungkan oleh Mendikbud, Nadiem Anwar Makarim.

"Bagi saya, mereka ternyata bisa membuktikan kalau kegiatan KKN di tempat kami bisa jadi salah satu contoh Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh pemerintah," kata Sukimin.

Sedangkan Rektor USM, Andy Kridasusila, mengapresiasi langkah nyata dari mahasiswanya dalam menerapkan program-program dari pemerintah.

"Mahasiswa KKN USM di Kecamatan Ngaliyan berhasil membuat 3 program kerja utama dan 10 program kerja unggulan dari masing-masing kelurahan," ungkap Andy.

Sementara Kepala LPPM USM Iswoyo mengatakan mahasiswa KKN dari FTIK akan ditarik pada 14 Februari mendatang. Ia berharap bahwa program KKN USM dapat memberikan manfaat bagi masyarakat setempat.