Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
djarum, bedah rumah, rtlh, rumah sederhana layak huni
Kondisi rumah Misbahussurur, warga Desa Getassrabi, Kecamatan Gebog, Kudus, Jawa Tengah sebelum direnovasi. (dok. Djarum)

Intinya sih...

  • Misbahussurur bersyukur melihat rumahnya yang dulunya hampir roboh kini nyaman dan siap dihuni.

  • Rumah bertembok bata dengan cat warna kuning tersebut telah mengalami metamorfosa dari kondisi yang buruk menjadi kokoh.

  • Sebelumnya, rumah tersebut memiliki atap yang banyak bocor namun sekarang sudah tidak lagi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kudus, IDN Times - Misbahussurur berulang kali mengucap syukur sambil menatap rumah bertembok bata dengan cat warna kuning di depan matanya. Ia tak menyangka rumah yang sebelumnya hampir roboh dengan atap yang banyak bocor itu kini berdiri kokoh dan siap dihuni.


1. Rumah Misbahussurur sudah punya kamar mandi

Kondisi hunian Misbahussurur, warga Desa Getassrabi, Kecamatan Gebog, Kudus, Jawa Tengah setelah direnovasi melalui program Rumah Sederhana Layak Huni (RSLH) dari PT Djarum dan Polytron. (dok. Djarum)

Warga Desa Getassrabi, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus itu menceritakan soal kondisi rumahnya sebelum dibangun di sela kegiatan serah terima simbolis dari PT Djarum dan Polytron kepada penerima bantuan Program Rumah Sederhana Layak Huni (RSLH) di Pendopo Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Selasa (30/9/2025).

“Rumah saya dulu kurang kokoh, kalau kena angin itu goyang-goyang istilahnya, atap juga pada bocor. Dulu kamar mandi roboh, kena angin. Karena itu, saya mandinya di rumah tetangga,’’ ungkapnya.

Sekarang ia bersyukur karena tempat tinggalnya itu sudah ada kamar mandi dan WC. Ia pun tak untuk tinggal di sana.

‘’Sekarang Alhamdulillah sudah ada kamar mandi dan WC. Perasaan saya setelah rumah sudah jadi yang pasti bahagia. Kini saya bisa menempati hunian yang jauh lebih nyaman dan aman, dari yang sebelumnya hampir roboh dan banyak kebocoran. Terima kasih untuk PT Djarum dan Polytron sudah membantu membangun rumah layak huni,” ujarnya.

Sumbangsih PT Djarum dan Polytron dalam program RSLH di Kabupaten Kudus itu merupakan komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat. Pada tahap kedua tahun 2025 ini sebanyak 130 rumah direnovasi maupun dibangun ulang dengan total biaya lebih dari Rp7,5 miliar.

2. Bantuan masing-masing rumah berkisar Rp60 juta

Bupati Kudus Sam’ani Intakoris, Wakil Bupati Kudus, Bellinda Putri Sabrina Birton, General Manager Community Development PT Djarum Achmad Budiharto, dan Direktur Finance PT Hartono Istana Teknologi (Polytron) Guido One Tuwan, bersama perwakilan penerima bantuan program Rumah Sederhana Layak Huni (RSLH) dari 9 Kecamatan di Kudus. (dok. Djarum)

Jumlah anggaran tersebut terbagi untuk masing-masing rumah berkisar Rp58 juta sampai Rp60 juta. Para penerima bantuan RSLH tersebut, tersebar di 9 kecamatan yang terdiri dari 18 rumah di Kecamatan Gebog, 21 rumah di Kecamatan Dawe, 5 rumah di Kecamatan Bae, 13 rumah di Kecamatan Kota.

Kemudian, 13 rumah di Kecamatan Kaliwungu, 2 rumah di Kecamatan Jati, 26 rumah di Kecamatan Undaan, 17 rumah di Kecamatan Mejobo, 15 rumah di Kecamatan Jekulo. Ini merupakan kelanjutan dari tahap pertama RSLH di Kudus pada April 2025 yang meresmikan 92 hunian.

Pada kesempatan tersebut turut dihadiri oleh Bupati Kudus Sam’ani Intakoris, Sekretaris Direktorat Jenderal Tata Kelola dan Pengendalian Risiko Dr. Dian Ayu Hartati Lisyarini I.A, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kudus, General Manager Community Development PT Djarum Achmad Budiharto, Direktur Finance PT Hartono Istana Teknologi (Polytron) Guido One Tuwan, jajaran pemerintah kabupaten bersama dinas terkait, serta perwakilan dari kecamatan dan desa setempat.

Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris menyambut positif konsistensi PT Djarum dan Polytron dalam program RSLH sebagai upaya pengentasan kemiskinan di Kabupaten Kudus. Ia berharap agar para penerima bantuan dapat merasakan manfaat serta meningkatkan produktivitas, sehingga kesejahteraan masyarakat Kudus semakin merata.

“Kami berterima kasih atas kepedulian PT Djarum dan Polytron untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di Kabupaten Kudus. Melalui program RSLH ini, kami harap penerima bantuan dapat lebih produktif dan termotivasi untuk hidup lebih baik. Karena rumah yang aman, sehat, dan nyaman menjadi pondasi penting demi mewujudkan hal tersebut,” katanya.

3. Serah terima rumah terbanyak di Kudus

General Manager Community Development PT Djarum Achmad Budiharto mengatakan, tahap pertama dan kedua dengan total 222 rumah merupakan rangkaian dari target 300 hunian yang akan direnovasi sepanjang tahun 2025. Sementara untuk 78 rumah lainnya dicanangkan rampung pada Desember mendatang. (dok. Djarum)

General Manager Community Development, PT Djarum Achmad Budiharto mengatakan, tahap pertama dan kedua dengan total 222 rumah merupakan rangkaian dari target 300 hunian yang akan direnovasi sepanjang tahun 2025. Sementara, untuk 78 rumah lainnya dicanangkan rampung pada Desember mendatang.

“Ini persembahan untuk masyarakat Kudus karena selama ini telah bersinergi bersama membangun Kota Kretek. Momen ini juga merupakan serah terima rumah terbanyak sepanjang yang kami telah lakukan di Kudus. Keberhasilan ini berkat langkah kolaboratif maupun dukungan dari Bappeda Kab. Kudus serta Dinas PKPLH Kabupaten Kudus, sehingga dari proses awal pendataan hingga akhir pembangunan dapat berjalan lancar,” terangnya.

Menariknya, mulai pada tahap ini dan selanjutnya, luas rumah bertambah 3,5 meter persegi dari sebelumnya 30 meter persegi. Lalu penempatan kamar mandi yang semula berdekatan dengan dapur, kini berada di area belakang rumah.

“Kami juga mempertimbangkan jumlah penghuni di setiap rumah. Standarnya itu kan 2 kamar, 1 ruang serbaguna, dapur, dan toilet. Tapi kalau penghuni lebih dari 5, ukuran menjadi 41 meter persegi dengan 3 kamar. Kami ingin menciptakan hunian yang aman, nyaman, dan sehat,” imbuh Budiharto.

4. Libatkan masyarakat sekitar dalam proses pembangunan

Kondisi rumah Siti Rondiyah dari Kecamatan Dawe, Kudus Jawa Tengah setelah direnovasi melalui program Rumah Sederhana Layak Huni (RSLH) dari PT Djarum dan Polytron. (dok. Djarum)

Melalui program bedah rumah ini, hunian yang direnovasi dan dibangun ulang mengacu pada tiga aspek dasar yakni aman, nyaman dan sehat untuk ditinggali. Program ini menerapkan total intervensi sehingga penerima bantuan tidak perlu mengeluarkan biaya sama sekali untuk proses pembangunan, serta melibatkan masyarakat di lingkungan sekitar dalam proses pembangunan.

Sementara, Direktur Finance PT Hartono Istana Teknologi (Polytron), Guido One Tuwan menyampaikan, serah terima RSLH kali ini merupakan bentuk syukur serta apresiasi untuk masyarakat Kudus dan sekitarnya yang selama 50 tahun terakhir berkolaborasi secara sinergis dengan merk elektronik nasional tersebut. Program ini merupakan wujud tanggung jawab sosial perusahaan untuk berkontribusi langsung terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat di area operasionalnya.

“Polytron tepat berusia 50 tahun pada 18 September 2025. Kami harap peresmian RSLH ini menjadi kado dari perusahaan bagi masyarakat sekitar yang telah bersinergi dengan baik selama bertahun-tahun dalam membangun kota tercinta ini. Sehingga ke depannya, kesejahteraan masyarakat Kudus dapat merata dan meningkat sejalan dengan kualitas hidup mereka,” ucapnya.

Adapun renovasi 130 rumah di Kabupaten Kudus ini merupakan rangkaian program RSLH dari PT Djarum yang sepanjang 2025 ini menargetkan merenovasi 350 rumah di wilayah Kudus dan beberapa kabupaten di wilayah Jawa Tengah. Dengan demikian, bila ditarik mundur sejak 2022, renovasi rumah yang sudah dan akan dilakukan PT Djarum hingga akhir tahun nanti mencapai 620 hunian yang tersebar di Kudus, Rembang, Grobogan, Demak, Blora, Pemalang, Temanggung, Banjarnegara serta Purbalingga.

Editorial Team