Dok. Kooperasi Moeda Kerdja
Saiful mengakui, upaya itu dilakukan agar badan usaha koperasi ini kembali pada prinsip dasarnya kekeluargaan, kerja sama, toleransi dan demokrasi. ‘’Sebab, sekarang ini kan yang ada koperasi simpan pinjam dan KUD yang dibentuk pada masa orde baru. Bentuk koperasi disempitkan sedemikian rupa sehingga menimbulkan monopoli sumber daya yang ada. Padahal, titik tekan koperasi adalah orang bekerja sama untuk mensejahterakan kehidupan mereka,’’ katanya yang bekerja sebagai pengajar di sekolah swasta di Semarang itu.
Bersamaan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-92, Kooperasi Moeda Kerja ingin memaknai dengan mengajak anak muda atau generasi milenial ini untuk membuat peluang bagi dirinya dengan menciptakan usaha sendiri.
‘’Saat ini anak muda ditakuti susah dapat pekerjaan. Hal itu menjadi kekhawatiran, karena urusan perut tidak mengenal kata toleran. Namun, kami perlu diberikan satu ruang agar bisa membuat peluang itu sendiri terlebih untuk bekerja sama dengan yang lain. Salah satunya melalui koperasi, dengan badan usaha ini kami ingin memberikan makna bahwa sebagian ruang punya harapan untuk bekerja bersama-sama. Jangan melulu impian cari kerja tapi sisihkan untuk menciptakan usaha,’’ tandasnya.