Semarang, IDN Times - Suasana prosesi wisuda ke-122 di kampus Universitas Negeri Semarang (Unnes) diwarnai isak tangis saat kedua orang tua Wildan Rochmawati hadir di tengah acara.
Seperti diberitakan sebelumnya, Wildan meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan di tanjakan Trangkil, Gunungpati Semarang dua hari lalu.
Karena Wildan meninggal dunia, maka kedua orang tuanya hari ini, Selasa (9/7/2024) yang menjadi pengganti untuk menghadiri prosesi wisuda di Auditorium Prof Wuryanto Kelurahan Sekaran, Kecamatan Gunungpati.
Keterangan yang diperoleh dari UPT Humas Unnes, meski sempat diperkirakan tidak hadir, namun ternyata kedua orang tua Wildan datang ke acara wisuda dengan perasaan tegar.
Rektor Unnes Prof S Martono pun tak kuasa menahan tangis saat menyambut kedatangan orang tua Wildan.
"Ijazah diserahkan Rektor Unnes Prof S Martono didampingi Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof Zaenuri," ujar Rahmat Petuguran, Kepala UPT Humas Unnes.
Penyerahan ijazah kepada keluarga Wildan membuat suasana wisuda menjadi penuh haru. Rektor dan Wakil Rektor yang menyerahkan ijazah tak kuasa menahan air mata. Demikian pula para wisudawan.
Prosesi penyerahan ijazah Wildan juga disaksikan kakaknya yang turut hadir.
Rahmat menyampaikan penyerahan ijazah diberikan karena Wildan adalah mahasiswi yang telah menyelesaikan studi dan secara akademik dinyatakan lulus pada Mei 2024.
"Almarhumah juga berhak menyandang gelar sebagai Sarjana Sosial (S.Sos)," papar Rahmat.
Seorang mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Semarang (Unnes) terlibat kecelakaan saat melewati tanjakan Trangkil, Kecamatan Gunungpati Kota Semarang, Minggu (7/7/2024).
Mahasiswi bernama Wildan Rochmawati tersebut meningal dunia di lokasi kejadian setelah badannya terserempet Feeder BRT yang melaju dari arah Gunungpati menuju Sampangan.
Berdasarkan informasi dari Satlantas Polrestabes Semarang, kejadian bermula ketika Wildan sedang naik motor matic nopol H 5566 BEE melaju dari arah jembatan besi Sampangan melewati tanjakan Trangkil.
Dari keterangan saksi mata ada dugaan Wildan lengah saat berkendara. Entah kenapa tak lama kemudian motornya menyenggol bemper belakang Pajero lalu terjatuh ke arah kanan jalan.
"Dugaannya memang seperti itu seperti yang disampaikan beberapa saksi mata di lokasi kejadian. Karena KBM-nya terjatuh, lalu korban ini juga ikut terpelanting. Di saat bersamaan muncul Feeder. Korban meninggal di lolasi," kata Kasatlantas Polrestabes Semarang AKBP Yunaldi saat dihubungi IDN Times.
Pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi mata untuk memperkuat penyelidikan. Beberapa saksi juga melihat jelas bahwa ada mobil Pajero yang sempat tertabrak oleh korban.