Pengasuh Ponpes Ora Aji, KH Miftah Maulana Habiburrahman. (IDN Times/Tunggul Damarjati)
Bagi Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan tersebut, pihaknya meminta lain kali sebaiknya berhati-hati dalam bertutur kata. Apalagi dalam sebuah forum pengajian yang dihadiri ribuan jamaah.
"Kepada Miftah bisa diambil pelajaran ke depan berhati-hati karena orang sulit melupakan kesalahan. Meski sudah minta maaf, tetapi apa yang diucapkan tidak bisa ditarik dari kehidupan kita," terangnya.
Kendati begitu, Darodji mengapresiasi langkah Miftah menyadari kesalahannya dan meminta maaf di forum umum. Dan juga memohon maaf kepada si penjual es teh yang diolok-olok.
Namun ia mengingatkan bahwa meski sudah meminta maaf akan tetapi kesalahannya tak serta merta bisa dimaafkan begitu saja.
"Tetapi bagaimana pun, apa yang sudah terjadi tidak bisa dihapus, sekali di udara tetap di udara. Itu bisa fatal kadang-kadang orang yang dilukai tidak memaafkan, hanya kesalahannya bisa dimaafkan," tutur Daroji.
Sebelumnya Miftah disorot di medsos lantaran beredar rekaman video yang memperlihatkan dirinya mengolok-olok penjual es teh.
Peristiwa itu terjadi saat dirinya menghadiri acara Magelang Bersholawat, sekitar dua pekan lalu. Miftah melontarkan candaan kasar kepada penjual es teh hingga menarik perhatian publik.