Semarang, IDN Times - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah menyarankan kepada para kepala sekolah dan guru se-Jawa Tengah untuk tetap menggunakan laptop chromebook meski pengadaan barang tersebut mencuat dengan adanya penetapan tersangka terhadap mantan Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim.
Kepala Bidang Pembinaan SMA/SMK Disdikbud Jawa Tengah, Kustri Saptono mengungkapkan, sebaiknya setiap sekolah penerima bantuan laptop chromebook tidak perlu terpengaruh dengan penetapan Nadiem sebagai tersangka.
"Ya jangan takut pakai chromebook. Soalnya kan barangnya sudah diterima masing-masing sekolah. Baik yang (sekolah) swasta maupun yang negeri sudah diberi alokasi bantuan chromebook dari pagi DAK (Dana Alokasi Khusus) TIK (teknologi informasi komputer) dari Kemendikbud dan Ristek. Tapi jumlah barangnya memang beda-beda," kata Kustri kepada IDN Times, Selasa (9/9/2025).
Ia menyampaikan bantuan laptop chromebook diterima banyak sekolah sesuai alokasi DAK tahun anggaran 2021 dan 2022 silam.
Namun pihaknya perlu mengecek kembali berapa banyak penerima bantuan chromebook di tahun tersebut mengingat dirinya saat itu belum mengampu bidang pembinaan SMA/SMK.
"Saya tidak tahu persis berapa banyak penerima bantuannya. Soalnya tahun 2021 dan 2022 saya belum mengampu bidang SMA/SMK. Coba nanti saya kroscek ke tim bidang SMA berapa jumlah penerima manfaatnya. Termasuk apakah ada keluhan atau tidak," ungkapnya.
Lebih lanjut lagi, pihaknya berkata adanya pemberian laptop chromebook cukup membantu pembelajaran para siswa di kelas.
Ia sempat mendapat pengakuan bahwa beberapa sekolah senang dapat bantuan laptop chromebook.
"Karena barangnya sangat membantu siswa terutama pas pembelajaran di kelas, ya mending tetap dipakai aja. Kalau barangnya masih bagus ya dipakai ndak usah diganti," paparnya.
Sedangkan untuk pemberian bantuan laptop chromebook tahun 2024 silam, pihaknya mencatat sekolah penerima manfaat berkurang menjadi 15 sekolah. Laptop chromebook diterima 15 sekolah antara lain hampir separuh SMA negeri dan sisanya sekolah swasta.
"Yang tahun 2024 kemarin jumlah sekolah yang dapat chromebook dari kementerian berkurang banyak. Di Jawa Tengah cuman 15 sekolah. Itu campuran ada banyak yang negeri, tapi 3-4 sekolah swasta," kata Kustri.