Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gambar narapidana. Dok. IDN Times

Semarang, IDN Times - Para kepala desa di Jawa Tengah mengeluhkan tindak kejahatan saat ini justru semakin marak setelah para narapidana mendapat jatah pembebasan bersyarat dari Kemenkumham.

Keluhan tersebut muncul tatkala para kades bertemu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. 

1. Ibu-ibu di jalanan dijambret

Ilustrasi korban mengejar pelaku curanmor. (IDN Times/Arief Rahmat)

Ganjar bilang ada laporan bahwa ibu-ibu yang sedang jalan tiba-tiba dijambret. Bahkan, aksi kejahatan lainnya bermunculan sehingga membuat resah masyarakat. 

"Gerakan poskamling harus digiatkan lagi untuk saling menjaga keamanan. Kalau perlu, para napi asimilasi itu diawasi dan diminta melaporkan kegiatan mereka sehari-hari," ungkapnya dalam keterangan yang didapat IDN Times, Kamis (16/4).

2. Para babin, BIN, lurah hingga RT/RW diimbau awasi napi yang dibebaskan

Ganjar saat cek ke asrama mahasiswa di Semarang. Dok Humas Pemprov Jateng

Ganjar mengimbau kepada para Babinsa, Babhinkamtibmas, BIN, lurah hingga RT/RW untuk turut membantu mengawasi aktivitas para narapidana yang sudah dibebaskan. 

3. Ganjar: Kalau berulah, ambil lagi aja

Ganjar menemui penghuni asrama mahasiswa di Semarang. Dok Humas Pemprov Jateng

Setiap napi yang dapat asimilasi di tiap daerah, lanjutnya harus terdata. Sehingga dipastikan mereka tidak melakukan tindakan kejahatan.

"Kalau berulah, ambil lagi saja. Jangan ragu, jangan kelamaan," bebernya.

"Semua sekarang harus menjaga dan mengawasi. Setiap napi yang mendapatkan hak asimilasi di Jateng, kami minta dipantau terus," ujar Ganjar.

Editorial Team