Dekorasi pernikahan Kaesang-Erina di Loji Gandrung, Solo. (IDN Times/Larasati Rey)
Dekorasi baik di Loji Gandrung maupun Pura Mangkunegaran nantinya akan mengunakan gebyok yang dihiasi dengan bunga berwarna putih, adapun bunga yang dipilih yakni jenis bunga anggrek, casablanca, peacock, baby breath, dan material daun yang lain.
Art Direktor Asmoro Decoration, Pandji Vasco Dagama mengatakan tema Mataram Islam nantinya akan dilengkapi dengan visual enam hiasan yang diberi nama Mrajak Sewu.
Dimana Mrajak Sewu sendiri merupkan hiasan yang berbentum punden trapesium. Dengan daun jati sebagai covernya. Serta di atasnya terdapat kelapa cengkir dan beberapa bilah bambu dimana ujungnya ditancapkan cabai.
"Jadi Mrajak Sewu ini menggambarkan berdirinya Mataram Islam, dimana daun jadi sendiri diartikan sebagai Alas Donoloyo yang notabene asal usul berdirinya Keraton Jogya dan Keraton Solo. Kalau untuk cengkir gading sebuah filosofi kencenge pikir bahwa ini sebuah kegiatan yang sungguh-sungguh dan dipertimbangkan," jelasnya.
"Bambu dan lombok (cabai) itu identifikasi dari sebuah hajatan agar apam mendukung semua kegiatan ini," imbuhnya.
Jadi bisa diartikan Mrajak Sewu ini sebagai bentuk tolak bala agar prosesi pernikahan besok dapat berjalan lancar.