SPPG menyiapkan paket makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Lebih lanjut, menurut Imam, selama ini satu dapur MBG di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) harus menyiapkan 3.000 porsi. Sehingga harus mulai memasak mulai pukul 23.00 WIB untuk dikonsumsi keesokan harinya, hal ini rentan menimbulkan bakteri yang masuk ke makanan, terlebih jika yang memasak bukan dari kalangan profesional, sehingga banyak menyebabkan kasus keracunan.
"Nah akhirnya terjadi ada keracunan, ada yang ada belatungnya," katanya.
Imam berharap pemerintah bisa membagi porsi program MBG ke kafe, kantin hingga UMKM yang selama ini sepi pembeli. “Kami ibaratnya mendodok (mengetuk) pemerintah nih supaya satu dapur 3.000 porsi itu, bagilah ke UMKM atau pemilik resto atau pemilik kafe yang selama ini sepi penjualannya. Mungkin kantin juga kantin sekolah yang sepi penjualannya karena imbas dari MBG," jelasnya lagi.
"Masak tidak harus dari jam 11.00 malam, bisa dari pagi dan mereka sudah biasa," sambungnya.