Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi belajar coding (pexels.com/Christina Morillo)
Ilustrasi belajar coding (pexels.com/Christina Morillo)

Intinya sih...

  • Siswa SMA di Semarang akan mendapat mata pelajaran baru berupa coding dan kecerdasan buatan (AI) pada tahun ajaran 2025/2026.

  • Beberapa siswa merasa bingung dengan mata pelajaran coding, lebih familiar dengan AI, sementara siswi lainnya antusias menantikan kedua mata pelajaran baru tersebut.

  • Pemerintah Jawa Tengah menekankan pentingnya pemberian mapel tambahan coding dan AI agar siswa semakin mendalami matematika, fisika, dan kimia serta mengimbau untuk hindari judi online dan game online.

Semarang, IDN Times - Sejumlah siswa yang diterima di SMA Negeri maupun SMK Negeri wilayah Jawa Tengah pada tahun ajaran baru 2025/2026 dipastikan akan memperoleh mata pelajaran baru berupa coding dan kecerdasan buatan atau artificial intelegen (AI).

Beberapa siswa SMA Negeri saat ditemui IDN Times mengaku hanya paham mengenai AI.

"Kalau AI kan contohnya banyak ya, Mas. Di YouTube, twitter saya sering lihat. Kalau coding itu apa. Bedanya apa sama matematika," kata Taufan, seorang siswa SMAN 7 Semarang saat membuka obrolan dengan IDN Times, Sabtu (19/7/2025).

Download aplikasi AI untuk jaga-jaga belajar

ilustrasi coding (pexels.com/Lukas)

Taufan tak paham apa tujuan pemerintah memberi pelajaran baru yang dinamai coding. Sebab yang ia tahu dari kakak kelasnya, pelajaran untuk kelas XI seputar matematika pada umumnya. Salah satunya seperti alogaritma.

Sedangkan dirinya yang kini jadi siswa baru di SMAN 7 Semarang justru agak bingung pelajaran coding. Ia justru lebih familiar dengan AI karena beberapa kali mengulik di akun medsos.

"Kalau AI hafal banget. Palingan nanti kan disuruh bikin gambar kayak animasi gitu ya. Terus saya juga sudah jaga-jaga download aplikasi AI di hape. Ya siapa tahu kepake di kelas, Mas," akunya.

Mitha hanya diberi sedikit info soal coding

Ilustrasi Artificial Intelligence atau AI (Freepik/Rawpixel)

Terpisah, bagi Mitha, siswi SMAN 12 Gunungpati Semarang meski tak begitu paham dengan coding maupun AI, akan tetapi dirinya antusias menantikan dua mapel baru dari kurikulum tahun ini.

"Kemarin pas MPLS sempat dikasih tahu kalau nanti belajarnya musti fokus. Karena di kelas nanti banyak pelajaran hitung-hitungannya. Kata guru sih coding itu korelasinya sama kayak matematika dan fisika," ujar bontot dari tiga bersaudara ini.

Disdik Jateng paparkan coding dan AI saat MPLS

ilustrasi coding di laptop (Pexels.com/luis gomes)

Kabid Pembinaan SMA/SMK Disdikbud Jateng, Kustri Saptono juga sempat mendampingi Kadisdik Jateng Sadimin tatkala menekankan pentingnya memberikan mapel tambahan coding dan AI bagi para siswa baru di tahun ajaran 2025.

Ketika meninjau MPLS di SMAN 1 Kartasura Sukoharjo belum lama ini, dirinya berkata coding dan AI diberikan bagi para siswa SMA dan SMK sederajat supaya mereka semakin mendalami pelajaran matematika, fisika maupun kimia.

Selain itu, dalam tahun ajaran baru pihaknya menegaskan ada larangan bermain judi online dan game online bagi siswa.

"Kami sudah imbau anak-anak hindari judi online dan main game di gadget. Maka mulai ajaran baru tahun ini sesuai arahan Pak Mendikdasmen, muncul pembelajaran baru. Yaitu coding dan kecerdasan artificial. Artinya kecerdasan yang ditekankan pada literasi yang musti dipahami para siswa. Nanti anak-anak berlatih kerjasama koordinasi. Maksudnya sikap kritis yang harus dibangun," paparnya.

Jumlah siswa baru meningkat 6.000 anak

ilustrasi siswa sedang mengikuti MPLS (commons.m.wikimedia.org/mailer_diablo.)

Secara keseluruhan jumlah siswa baru yang diterima di jenjang SMA/SMK negeri tahun ajaran 2025/2026 sebanyak 223.671 orang melalui online.

Menurut Kustri jumlah siswa baru pada jenjang sekolah negeri tahun ini meningkat sekitar 5.000-6.000 siswa. "Karena emang tahun ini ada sekolah baru. Tahun ini ada tiga SMA baru, di Tegal, Garung, Wonosobo dan termasuk SMANKO atau sekolah kepeminatan olahraga," paparnya.

Adapun dalam penyelenggaraan MPLS Jateng bertemakan pengenalan ramah anak. MPLS digelar lima hari mulai 14-18 Juli 2025. Dengan mengusung tema tersebut, pihaknya menegaskan bahwa MPLS mestinya ramah siswa dengan mengenalkan pembelajaran bermakna dan menyenangkan.

"Sudah gak zamannya MPLS plonco plonco. Termasuk judi online game online kita tanamkan ke anak-anak agar tidak ke arah sana. Yang jelas bullying anti kekerasan harus disetop. Intoleran juga sama. Agar guru bisa memberikan pembelajaran yang mendalam. Yang jelas anak biar kalau bersekolah betul-betul belajar. Nilai yang diberikan harus bermakna. Tahun ini masih pakai mapel merdeka 2024," tandasnya.

Editorial Team