Semarang, IDN Times - Sejumlah warga Kota Semarang yang terinfeksi virus corona terpaksa harus mengantre untuk mendapatkan tempat isolasi di rumah dinas (rumdin) Wali Kota Semarang. Berdasarkan penuturan para relawan terapi psikososial yang bertugas di rumdin tersebut, lonjakan pasien COVID-19 rupanya sudah terjadi mulai awal Juni 2021 dengan jumlah mencapai lebih dari 200 orang.
"Di Rumdin kan hanya bisa menampung 150 orang. Tapi kondisinya sekarang sangat dinamis. Kalau pas siang pasien COVID-19 di sana membludak sampai 200 orang. Kemudian waktu malam hari diisi lagi dengan kiriman pasien dari rumah sakit. Situasinya saat ini begitu terus selama 24 jam diisi," kata Alfa Immanuel, seorang relawan terapi psikososial Unika Soegijapranata yang bertugas di Rumdin Walikota Semarang saat dikontak IDN Times, Kamis (17/6/2021).