2 Hari Pasien Suspek COVID-19 di Semarang Naik, Sehari Ada 237 Orang
Semarang, IDN Times - Melansir data dari laman siagacorona.semarangkota.go.id, per Sabtu (4/12/2020) pukul 19.00 WIB, sepanjang pandemik COVID-19 di Kota Semarang jumlah pasien positif sebanyak 15.168 kasus. Sedangkan, per hari itu kasus aktif virus corona mencapai 755 pasien.
1. Jumlah kasus aktif turun 10 per Sabtu (5/12/2020)
Per hari itu jumlah kasus positif virus corona di Ibu Kota Jawa Tengah turun sebanyak 10 kasus. Jika dibandingkan dengan hari sebelumnya, yakni dari 765 kasus menjadi 755 kasus. Dari jumlah 755 kasus itu sebanyak 529 pasien positif merupakan warga ber-KTP Semarang. Kemudian, sebanyak 226 pasien positif dari luar Kota Semarang.
Total jumlah pasien positif COVID-19 di Semarang mengalami kenaikan dibandingkan hari sebelumnya, yakni dari 15.102 kasus menjadi 15.168 kasus. Dari total kasus pasien positif itu sebanyak 11.507 merupakan warga Kota Semarang, dan sisanya 3.661 orang adalah warga dari luar kota Semarang.
2. Angka kematian COVID-19 mencapai 1.251 kasus
Angka kematian COVID-19 di Kota Semarang menyentuh 1.251 kasus. Hingga Sabtu (5/12/2020) ada penambahan 4 pasien meninggal karena virus corona.
Sehingga, jumlah pasien meninggal naik dibandingkan hari sebelumnya dari 1.247 kasus menjadi 1.251 kasus. Adapun, dari jumlah pasien meninggal yang ber-KTP Semarang 867 orang.
Kemudian, secara kumulatif ada kenaikan jumlah pasien sembuh per hari itu dibandingkan hari sebelumnya, yakni dari 13.000 kasus menjadi 13.162 kasus. Sehingga, per Sabtu (5/12/2020) ada 162 pasien positif yang dinyatakan sembuh.
3. Kasus suspek di angka 237 orang
Jumlah kasus suspek di Kota Semarang meningkat dalam dua hari belakangan. Per hari ini ada 237 kasus suspek. Untuk diketahui, kasus suspek ini sebelumnya dikenal dengan istilah pasien dalam pengawasan (PDP) atau orang dengan gejala COVID-19.
Sedangkan, kasus probable atau orang yang masuk dalam kategori suspek dan memiliki gejala COVID-19, namun belum ada hasil dari pemeriksaan per hari ini ada 90 kasus. Kemudian, kasus meninggal dalam kondisi probable hingga saat ini mencapai ada 113 kasus.
