Pawang Serulingmas Zoo Tewas Diterkam Harimau, Diduga Akibat Pakannya

Berdasarkan penelusurannya, harimau yang menerkam pawang Serulingmas merupakan jenis Benggala. Menurutnya harimau Benggala menjadi ciri khas Semarang Zoo sehingga sering dilakukan pertukaran hewan atau dipindah ke kebun binatang lainnya yang membutuhkan. 

Soal kondisi harimau Benggala sebelum dipindah ke Serulingmas, Awaludin mengaku tak tahu-menahu. Musababnya, ketika hewan buas tersebut dipindah ke Serulingmas, dirinya belum bertugas di Semarang Zoo. 

"Jadi saya kurang begitu paham kondisi hewan tersebut. Soalnya saya menjabat di Semarang Zoo baru 1,5 tahun. Sedangkan proses perpindahan satwanya sudah sekian tahun. Jadi secara teknis termasuk psikologis satwanya, yang paham malah manajemen yang lama. Ya selama di Mangkang aman-aman saja kok," akunya.

Lebih lanjut, ia menuturkan Semarang Zoo kini masih memiliki 11 ekor harimau Benggala. Usianya berkisar antara 3-12 tahun. 

Selama ini ia memberlakukan SOP yang ketat ketika merawat 11 harimau Benggala. Sebenarnya cara menjinakkan harimau tergolong mudah. 

Kuncinya, katanya beradaptasi pada perilaku pawangnya serta cara memberi makan di dalam kandang. "Sebetulnya menjinakan harimau cukup mudah. Tergantung bagaimana pawangnya memperlakukan dia setiap hari. Termasuk caranya memberi pakannya. Karena perilaku harimau kan sangat tergantung dengan perilaku saat memberi pakannya juga. Nah, mungkin kejadian di Banjarnegara itu disebabkan perlakuan pawangnya," ungkapnya. 

Ia menyampaikan bahwa di Semarang Zoo selama ini punya tiga pawang harimau yang meliputi seorang pawang senior dan dua pawang junior. Selain itu, proses perawatan harimau juga rutin dipantau oleh tiga dokter hewan. 

"Kalau di tempat kita kan ada tiga dokter. Merekalah yang bertugas kalau harimau mengalami stres atau salah makan. Kalau jumlah pakannya kurang, bisa jadi psikologisnya ikut terganggu. Dengan kejadian di Banjarnegara, maka kita akan lakukan pengetatan SOP. Kita akan perkuat lagi prosedurnya. Prosedurnya bukan hanya nutup kandang tapi juga memberi perlakuan dari sisi makan, sisi psikologi, pembersihan kandangnya," jelasnya. 

Sedangkan, dari laman resmi Serayunews.com diketahui bahwa Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto melalui KBO Reskrim Polres Banjarnegara, Ipda Saripin per hari ini pihaknya menutup objek wisata Serulingmas Zoo untuk penyelidikan penyebab meninggalnya perawat satwa di kandang harimau.

"Hari ini kami menutup Serulingmas dan memasang garis polisi, guna melakukan penyelidikan penyebab terjadinya meninggalnya perawat satwa," katanya.

Setelah kejadian berdarah di kandang Darma, seekor harimau koleksi di Serulingmas Zoo, lokasi TRMS tertutup rapat. Tak hanya itu, gerbang juga terpasang garis polisi.

Selain itu, di lokasi tersebut juga tidak terlihat aktivitas berarti. Hanya ada beberapa mobil yang parkir di depannya.

Dari pantauan di lokasi, terlihat karyawan Serulingmas Zoo keluar masuk melalui pintu khusus. Selain itu, juga terlihat petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah yang lalu lalang. 

Selain itu, di lokasi tersebut juga tidak terlihat aktivitas berarti. Hanya ada beberapa mobil yang parkir di depannya.

Terlihat karyawan Serulingmas Zoo keluar masuk melalui pintu khusus. Selain itu, juga terlihat petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah yang lalu lalang.

Berdasarkan keterangan Direktur Serulingmas Zoo, Lulut Yekti Adi, dirinya tak membantah adanya kecelakaan kerja yang menimpa perawat hewan di Serulingmas Zoo.

"Benar ada kecelakaan kerja di tempat kami, namun kami belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait kronologi kejadiannya," ujarnya.