Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_1200.jpeg
Pakoe Boewono (PB) XIV, Purboyo saat Jumeneng Nata di Sitihinggil. (IDN Times/Larasati Rey)

Intinya sih...

  • PB XIV Purboyo tampil perdana setelah upacara internal, mengenakan Ageman Taqwa dan menyampaikan pidato perdana di hadapan kerabat, abdi dalem, dan tamu undangan.

  • PB XIV Purboyo membacakan Sabda Dalem di atas Watu Gilang yang merupakan batu sakral sejak zaman Majapahit, meneguhkan legitimasi kepemimpinannya sebagai raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

  • PB XIV Purboyo menaiki kereta Garuda Kencana dalam kirab yang disertai oleh puluhan prajurit Keraton dari 9 regu, menandai momen penting dalam perjalanan Keraton Surakarta.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surakarta, IDN Times — Sosok raja baru Keraton Kasunanan Surakarta, SISKS Pakubuwono (PB) XIV, Purboyo tampil untuk pertama kalinya di hadapan publik usai mengikrarkan diri sebagai pemimpin Keraton Solo pada Rabu (5/11/2025) lalu.

Momen bersejarah ini terjadi setelah rangkaian Upacara Jumenengan Dalem Nata Binayangkare SISKS PB XIV Purboyo rampung digelar secara tertutup di dalam kompleks keraton, Sabtu (15/11/2025).

1. Muncul perdana setelah upacara internal

Pakoe Boewono (PB) XIV, Purboyo saat Jumeneng Nata di Sitihinggil. (IDN Times/Larasati Rey)

PB XIV Purboyo keluar dari kedhaton sekitar pukul 10.50 WIB, disambut oleh ratusan warga yang menunggu sejak pagi di halaman Kamandungan.

Dalam penampilan perdananya, PB XIV Purboyo mengenakan Ageman Taqwa, busana kebesaran raja, dengan beskap pink fuschia dipadukan dengan batik motif parang Barong. Paduan ini mencerminkan kewibawaan sekaligus keanggunan khas seorang raja Jawa.

2. Sampaikan pidato perdana

Watu Gilang tempat PB XIV Purboyo bacakan Sabda Dalem pertama dalam Jumenengan Nata. (IDN Times/Larasati Rey)

Setibanya di Sitihinggil, PB XIV Purboyo lenggah dampar (duduk di singgasana) di hadapan kerabat, abdi dalem, dan tamu undangan. Di sinilah Sinuhun menyampaikan pidato pertamanya sebagai raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, menandai dimulainya masa kepemimpinannya.

PB XIV Purboyo sendiri membacakan Sabda Dalem diatas Watu Gilang yang merupakan batu sakral sejak zaman Majapahit. Diaman batu keramat yang menjadi titik sakral para raja Mataram meneguhkan legitimasi kepemimpinan.

“Ing Watu Gilang iki, Ingsun hanetepaké nggentèni kalenggahané Kanjeng Rama Sinuhun Pakoe Boewono XIII, minangka Sri Susuhunan ing Karaton Surakarta Hadiningrat (Diatas Watu Gilang ini, saya menetapkan menggantikan Kanjeng Rama Sinuhun Pakoe Boewono XIII, sebagai Sri Susuhunan di Keraton Surakarta Hadiningrat),” ucap Purboyo.

Kemunculan perdana PB XIV Purboyo ini menjadi salah satu momen penting dalam perjalanan Keraton Surakarta. Warga Solo yang hadir berharap kehadiran raja baru dapat membawa kedamaian serta masa depan yang lebih baik bagi keraton dan budaya Jawa.

3. Kirab pakai kereta Garuda Kencana

Kereta Garuda Kencana untuk PB XIV Purboyo. (IDN Times/Larasati Rey)

Salam pelaksanaan kirab, PB XIV Purboyo menaiki kereta Garuda Kencana yang merupakan kereta sakral sejak PB X. Kereta tersebut ditarik oleh enam kuda.

Jumenengan PB XIV Hamangkunagoro : Puluhan Prajurit Keraton dari 9 Regu Jadi Cucuk Lampah Kirab

Komandan Utama Prajurit Keraton Kasunanan Solo, KRAT Rajono Yudonagoro menerangkan ada sekitar 90 prajurit yang menyertai acara Jumenengan Dalem Nata Binayangkare SISKS Pakubuwono XIV Purboyo.

Puluhan prajurit tersebut terbaik menjadi 9 kelompok regu. Ia melanjutkan ada berbagai tugas dari para prajurit yang berbeda-beda baik dalam acara adat maupun kegiatan keseharian.

"Bergodo Prawiroanom, Jayengasto, Sorogeni, Joyosuro, Doropati, Baki, dan Panyutro, ada sembilan. Semuanya punya fungsi sendiri dan punya komandan sendiri-sendiri," jelasnya.

Editorial Team