Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Darel Valentino Erlangga, psis, pemain psis
Pemain muda berusia 20 tahun Muhammad Darel Valentino Erlangga mengikuti latihan di PSIS Semarang. (Dok. PSIS)

Intinya sih...

  • PSIS Semarang meningkatkan intensitas latihan untuk seleksi pemain Liga 2 2025/2026.

  • Pelatih Kahudi Wahyu memulangkan pemain yang tidak lolos seleksi dalam tiga hari terakhir latihan.

  • Proses seleksi pemain menjadi fokus utama dalam persiapan menghadapi kompetisi Liga 2.

Semarang, IDN Times - PSIS Semarang terus meningkatkan intensitas latihan dalam proses seleksi pemain untuk menghadapi kompetisi Liga 2 2025/2026. Bahkan, dalam tiga hari terakhir latihan, pelatih Kahudi Wahyu sudah memulangkan pemain yang tidak lolos seleksi.

1. Beberapa pemain dipulangkan

Tim official PSIS Semarang memantau latihan pemain. (Dok. PSIS)

Kahudi mengatakan, beberapa pemain telah ia pulangkan. Sebab, ditargetkan sepekan ini kerangka tim telah terbentuk.

"Kemarin ada yang sudah dipulangkan, berproses lah," ungkapnya, Kamis (3/7/2025).

Selanjutnya, proses seleksi pemain terus berjalan melalui latihan rutin di Lapangan Gelora Bumi Mintarsih, Gunungpati, Semarang.

2. Perkenalkan cara bermain di Liga 2

PSIS Semarang mulai menggelar latihan perdana dan melakukan seleksi pemain untuk menatap musim baru Liga 2 2025/2026 di Stadion Jatidiri, Semarang pada Senin (30/6/2025) sore. (dok. PSIS)

Kahudi mulai memperkenalkan cara bermain kepada Laskar Mahesa Jenar saat nanti berkompetisi di Liga 2. 

“Cara bermain tetap menjadi hal penting. Kali ini kami memulai dengan bagaimana nantinya jika bertahan pada saat situasi pertandingan,” katanya.

Pelatih berlisensi A AFC itu juga mengatakan intensitas bermain juga mulai ia perkenalkan ke anak asuhnya.

3. Penguatan prinsip ke pemain

Kahudi Wahyu Widodo resmi menjadi pelatih kepala PSIS Semarang untuk mengarungi Liga 2 2025/2026. (dok. PSIS)

Kahudi yang memimpin latihan secara langsung membagi lapangan menjadi beberapa zona yang sempit untuk dilakukan simulasi ketika tim bermain bertahan di situasi intensitas yang tinggi.

"Terus mengenalkan intensitas bermain yang disesuaikan dengan kondisi saat pertandingan, jadi lebih realistis. Penguatan prinsip juga ke pemain," tandasnya. 

Editorial Team