Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pemakaman (IDN Times/Vanny El Rahman)

Semarang, IDN Times - Prosesi pemakaman jenazah perawat RSUP Kariadi Semarang bernama Nuria Kurniasih di TPU Bergota, Randusari Semarang Tengah, berlangsung lancar. 

Seperti yang diunggah dalam akun instagram infokejadiansemarang, peti mati berisi jenazah perawat itu dibawa ke TPU Bergota pada Kamis (9/4) malam hari.

1. Petugas hati-hati saat keluarkan peti jenazah dari ambulans

Dalam kondisi gelap gulita, sejumlah petugas tampak mengeluarkan peti jenazah dari mobil ambulans dengan hati-hati. 

Petugas ada yang memakai baju serba putih dan baju hijau tua. Terlihat pula beberapa orang yang mengawal pemakaman dan merekam menggunakan telepon genggam.

2. Warga Bergota izinkan jenazah perawat dimakamkan di TPU setempat

Gambar jenazah (IDN Times/ ilustrasi)

Dalam keterangan laman yang sama, disebutkan jenazah mendapat penolakan dari warga saat hendak dimakamkan di Ungaran Kabupaten Semarang.

Berbeda dengan warga Sekawul Ungaran yang menolak jenazah. Di Bergota warga mengizinkannya. Sementara ini tidak ada warga Bergota yang menolak pemakaman jenazah perawat di kompleks kuburan setempat.

"Terima kasih juga untuk warga Bergota. Kami respect matur suwun sudah diizinkan dimakamkan di TPU Bergota. Setelah ada penolakan dari warga, saat akan dimakamkan di salah satu TPU di Ungaran Barat sore tadi," begitu tulis admin di laman tersebut.


"Semoga Husnul khotimah. Amiiiiin,".

3. Proses pemakaman selesai jam 8 malam

ilustrasi TPU (IDN Times/Besse Fadhilah)

Sedangkan menurut Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jateng, Edy Wuryanto, jenazah perawat tersebut dimakamkan pukul 20.00 WIB.

Tempat pemakamannya ada di kompleks makam karyawan RSUP dr Kariadi. Semasa hidupnya Nuria merupakan perawat RSUP Kariadi di Ruang Giriyatri.

"Sudah dimakamkan barusan. Selesai sekitar jam delapan. Lokasinya di TPU Bergota. Di pemakaman khusus karyawan Kariadi. Saya sangat menyayangkan kok masih ada warga yang gampang termakan hoax," kata Edy saat dihubungi IDN Times Kamis malam.

Editorial Team