Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen saat bertemu guru agama. (IDN Times/Humas Wagub Jateng)
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen saat bertemu guru agama. (IDN Times/Humas Wagub Jateng)

Intinya sih...

  • Pemprov Jateng akan mengucurkan Rp300 miliar untuk insentif guru agama pada 2026, naik Rp50 miliar dari tahun sebelumnya.

  • Insentif diberikan kepada guru agama dari berbagai agama, termasuk penghafal kitab suci, sebagai bentuk toleransi dan apresiasi.

  • Jumlah penerima insentif guru agama Islam pada 2025 mencapai 225.187 orang, dengan dukungan dari Rabithah Alawiyah.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Semarang, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah rencanakan untuk mengucurkan anggaran sekitar Rp300 miliar pada 2026, yang diperuntukkan untuk insentif bagi guru agama. Jumlah tersebut naik Rp50 miliar dari alokasi tahun 2025 yakni sebesar Rp250 miliar.

Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen mengatakan insentif guru agama diberikan kepada seluruh pengajar agama, baik Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, maupun Khonghucu.

Taj Yasin menyebutkan selama kurang lebih enam tahun terakhir Pemprov Jateng secara konsisten menyalurkan anggaran untuk mendukung guru-guru agama dan para penghafal kitab suci.

Sosok yang akrab disapa Gus Yasin itu mengatakan penghargaan tersebut diberikan bukan hanya kepada penghafal Al Quran, juga penghafal kitab suci dari agama-agama lain.

"Di Jawa Tengah, kami tidak hanya memberi penghargaan untuk penghafal Al Quran, tetapi juga kitab suci agama lain sebagai bentuk toleransi,” ujarnya. Meski begitu, mayoritas penerima penghargaan sejauh ini adalah para penghafal Al Quran.

"Kami memberikan penghargaan langsung, tanpa proposal, Rp1 juta per orang, sebagai bentuk apresiasi dari Pemprov Jateng. Bahkan, ada hafiz dari Papua yang menyampaikan rasa syukur dan terima kasih," katanya.

Berdasarkan data Kantor Wilayah Kementerian Agama Jateng, penerima insentif guru agama Islam pada 2025 sebanyak 225.187 orang, Kristen 4.430 orang, Katolik 475 orang, Hindu 180 orang, Buddha 545 orang, dan Khonghucu sebanyak 13 orang.

Sementara itu, Ketua Umum DPP Rabithah Alawiyah, Taufiq Abdulqadir Assegaf mengatakan bahwa upaya yang dilakukan oleh Pemprov Jateng merupakan contoh konkret peran pemerintah dalam memberdayakan masyarakat berbasis nilai keagamaan dan moralitas.

Ia menilai model kebijakan yang berpihak pada guru agama dan penghafal kitab suci ini layak direplikasi di wilayah lain. "Program ini sejalan dengan misi Rabithah Alawiyah dalam memperkuat peran ulama dan tokoh agama sebagai penuntun umat di tengah tantangan zaman," katanya.

Editorial Team