Semarang, IDN Times - Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng menjamin sejumlah sektor seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar tidak terdampak pengurangan anggaran akibat pemangkasan dana transfer ke daerah (TKD). Sebab, pemerintah pusat resmi memangkas dana TKD pada tahun anggaran 2026 untuk Pemerintah Kota Semarang hingga Rp442 miliar.
Pendidikan dan Kesehatan di Semarang Tak Kena Efisiensi Anggaran TKD

Intinya sih...
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng menjamin sektor pendidikan dan kesehatan tidak terdampak pemangkasan anggaran TKD.
Pemerintah pusat memotong dana TKD hingga Rp442 miliar untuk Pemerintah Kota Semarang pada tahun anggaran 2026.
Infrastruktur dasar juga tidak akan terkena efisiensi anggaran akibat pemangkasan dana transfer ke daerah (TKD).
1. Investasi jangka panjang bagi masa depan kota
Atas kebijakan itu pemkot telah merumuskan strategi fiskal adaptif untuk menjaga stabilitas keuangan daerah.
‘’Kendati demikian, di tengah kondisi fiskal yang menantang akibat pengurangan TKD itu, kami tetap berkomitmen menjaga agar sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar tidak terdampak pengurangan anggaran,’’ ungkapnya, Rabu (22/10/2025).
Menurut Agustina, ketiganya merupakan investasi jangka panjang bagi masa depan Kota Semarang.
2. Pendidikan dan kesehatan pondasi utama masa depan
“Kita boleh berhemat di hal lain, tapi tidak untuk pendidikan dan kesehatan. Karena dua hal ini adalah pondasi utama masa depan Kota Semarang,” tegasnya.
Adapun, dengan pemangkasan TKD tersebut, Pemkot Semarang tetap menyesuaikan ruang fiskal daerah dan memastikan bahwa pelayanan publik terus berjalan.
Untuk diketahui, penyesuaian volume anggaran usai TKD pada Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dari sekitar Rp2.078 triliun pada tahun 2025 menjadi sekitar Rp1.635 triliun pada tahun 2026.
3. Pemkot gali sumber penerimaan baru
Kondisi tersebut menuntut Pemkot Semarang untuk menjalankan strategi efisiensi dan memperkuat kemandirian fiskal daerah dengan menggali sumber-sumber penerimaan baru untuk menopang program pembangunan.
"Kami akan menggali lagi potensi Kota Semarang, memperluas basis pendapatan asli daerah, hingga penataan aset daerah biar lebih produktif. Kami terus lakukan langkah-langkah optimalisasi agar Kota Semarang bisa makin mandiri secara fiskal dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi masyarakat," tandas Agustina.