Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bendung Gerak di Sungai Banjir Kanal Barat Semarang mulai beroperasi. IDN Times/Fariz Fardianto

Semarang, IDN Times - Memasuki musim penghujan, proyek Bendung Gerak Banjir Kanal Barat (BKB) Semarang saat ini mulai dioperasikan secara bertahap. Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana menyebutkan pengoperasian Bendung Gerak untuk menekan arus sedimentasi yang dihasilkan dari Laut Jawa.

1. Sedimentasi BKB berasal dari pasir yang terbawa dari laut

IDN Times/ Muchammad Haikal

Kepala BBWS Pemali-Juana, Ruhban Ruzziyatno mengatakan, tingkat sedimentasi yang ada di sepanjang BKB sangat tinggi karena saat air pasang banyak pasir laut yang terbawa sampai ke badan sungai.

"Sedimentasi dari laut yang masuk ke darat ini sangat tinggi. Sehingga sungai BKB kan sering mengalami pendangkalan di beberapa titik. Sehingga dengan dioperasikannya Bendung Gerak secara bertahap berfungsi untuk menahan laju sedimentasi," kata Ruhban kepada IDN Times, Senin (13/1).

Meski begitu, pihaknya saat ini masih menghitung ketinggian sedimentasi yang mengendap di sepanjang aliran Sungai BKB.

2. Bendung Gerak juga akan dimanfaatkan untuk cadangan air baku

Titik ketinggian air sungai terpantau dari Bendung Gerak. IDN Times/Fariz Fardianto

Ia menerangkan keberadaan Bendung Gerak BKB juga bakal dimanfaatkan untuk meningkatkan cadangan air baku bagi Kota Semarang. Ini dilakukan untuk memberikan tambahan pasokan bagi para pelaku industri hotel dan pabrik-pabrik yang menjamur di Semarang.

"Fungsinya Bendung Gerak kan sebagai tempat cadangan air baku. Sistem peralatannya sekarang sudah difungsikan. Setiap hari kita lakukan operasional buka tutup secara kontinyu. Karena ini masih masa pemeliharaan sampai tahun depan, maka operasional Bendung Gerak dikerjakan bertahap," ujarnya.

3. Bendung Gerak BKB akan dipakai untuk wisata dayung

IDN Times/Bagus F

Lebih lanjut lagi, Ruhban mengungkapkan pihaknya juga akan memanfaatkan fasilitas penunjang Bendung Gerak untuk meningkatkan pariwisata air.

Salah satu wisata yang sedang digagas adalah membuat obyek wisata dayung di sekitar Bendung Gerak BKB. 

"Dengan biaya proyek yang menelan anggaran ratusan miliar, tentunya kita ingin memaksimalkan apa yang ada di sekitar sungai BKB. Dalam waktu dekat kita akan buat wisata dayung untuk mempromosikan keunikan sungai BKB yang ditunjang dengan fasilitas penanggulangan banjir yang sudah selesai dibuat," tandasnya.

4. Nilai proyek Bendung Gerak mencapai Rp147 M

Suasana sungai BKB di sekitar bendung gerak. IDN Times/Fariz Fardianto

Sedangkan dalam keterangan yang didapat dari Dirjen SDA Kementerian PUPR, operasional Bendung Gerak lebih maksimal dilakukan saat musim hujan. Pasalnya bendung tersebut mampu menahan aliran air sungai yang masuk BKB. Lalu pada saat elevasi 2,5 meter akan dialirkan ke laut. 

Sementara saat kemarau, bendung sepanjang 155,5 meter tersebut berfungsi sebagai penampungan air atau long storage berkapasitas 700.000 meter persegi. 
 
Bendung BKB yang memiliki empat span pintu dikerjakan sejak November 2017 lalu oleh kontraktor PT Adhi Karya dan PT. Minarta Kerjasama Operasi (KSO) dengan nilai kontrak Rp 147,24 miliar. Bendung Gerak saat ini dilengkapi dengan rumah pompa dan rumah jaga untuk fasilitas penunjang operasional.

Editorial Team