Penjualan Naik, Brigit Biofarmaka (OBAT) Bagikan 100 Persen Deviden

- PT Brigit Biofarmaka Teknologi membagikan dividen sebesar Rp49,04 per lembar saham atau setara Rp29,4 miliar dari 600 juta lembar saham beredar.
- Laba komprehensif tahun berjalan mengalami peningkatan pesat hingga 156 persen dibanding tahun sebelumnya karena kenaikan penjualan produk herbal, kosmetik, dan minuman fungsional serta botanikal.
- Pada akhir 2024, perusahaan berhasil mendapatkan hak paten atas dua produk unggulannya dan meluncurkan pabrik baru di Tawangsari, Sukoharjo dengan kapasitas produksi yang besar.
Surakarta, IDN Times - PT Brigit Biofarmaka Teknologi (OBAT) membagikan dividen yang nilainya Rp49,04 per lembar saham atau setara Rp29,4 miliar dari 600 juta lembar saham beredar. Pembagian dividen diberikan secara penuh atau 100 persen atau nilai laba yang didistribusikan pada tahun 2024.
1. Bagikan deviden sebesar Rp 29 miliar rupiah

Direktur Utama Brigit Biofarmaka Teknologi, Is Heriyanto mengatakan, keputusan membagikan laba 100 persen tersebut mendapatkan dukungan dari para pemegang saham.
Is Heriyanto lebih lanjut menyebut bahwa laba komprehensif tahun berjalan mengalami peningkatan pesat hingga 156 persen dibanding tahun sebelumnya. Laba ini meningkat karena adanya kenaikan penjualan produk herbal, kosmetik dan minuman fungsional serta botanikal.
“Pembagian dividen OBAT nilainya Rp49,04 per lembar saham atau setara Rp29,4 miliar dari 600 juta lembar saham beredar,” jelasnya usai rapat RUPST, Kamis (10/4/2025).
2. Ada kenaikan penjualan

Pembagian deviden 100 persen tersebut, diiringi dengan kinerja perseroan yang meningkat penjualan di tahun 2024 ini. Peningkatan ini terjadi lantaranya banyak produk baru yang dikeluarkan oleh OBAT. Saat ini OBAT sendiri memiliki ribuan mitra diantaranya 600 an brand kosmetik, 800 an brand herbal, dan lebih dari 100 brand minuman herbal.
“Pada tahun 2024, penjualan kami mengalami peningkatan hingga 111 persen, sehingga angka penjualan mencapai Rp120 miliar. Pencapaian ini tentunya tidak terlepas dari strategi Perseroan dalam menjangkau pangsa pasar yang lebih luas,” jelas Is.
RUPST dipimpin oleh Komisaris Utama Machmud Lutfi Huzain yang dalam rapat tersebut mengatakan ditengah berbagai tantangan, korporasi justru memperkuat posisinya melalui inovasi dan efisiensi operasional.
“Dewan komisaris memberikan apresiasi yang tinggi atas upaya yang telah dilakukan jajaran manajemen Perseroan,” jelasnya.
Ia berharap tahun depan bisa kembali mambagikan 100 persen saham kepada para pemegangnya. Tercatat ditahun 2023 OBAT membagikan deviden sebesar 27,8 rupiah. Dan tahun 2024 ini terjadi kenaikan sebesar 21.19 rupiah atau 76,8 persen.
“Perusahaan kami merupakan satu-satu perusahaan bidang obat di sukoharjo yang masuk bursa saham,” jelasnya.
3. Inovasi, hak paten dan investasi pabrik baru

Pada akhir 2024, PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk berhasil mendapatkan hak paten atas dua produk unggulannya, yaitu susu spirulina dan neoalgae spirulina. Tak lama berselang, tepatnya di 22 Januari 2025 perusahaan kembali memperoleh paten untuk inovasi teknologi TreeAlgae, alat penyerap karbon dan pemurni udara pertama di Indonesia.
Pada 19 Februari 2025 PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk meluncurkan pabrik baru di Tawangsari, Sukoharjo, Jawa Tengah, yang berdiri di atas lahan seluas 1.060 meter persegi (m2), dengan luas bangunan 1.500 m2 dan bangunan dua lantai. Pabrik ini dilengkapi dengan laboratorium fisika, kimia, dan mikrobiologi dengan peralatan terbaru untuk memastikan kualitas mutu produk.
Pabrik ini memproduksi produk- produk suplemen herbal dalam bentuk kapsul kemasan strip, blister, botol dan cairan obat dalam, baik kemasan sachet maupun botol. Kapasitasnya mampu memproduksi 750.000 kapsul dan 1.000 liter bahan cair dalam sehari. Keberadaan pabrik baru ini menjadikan perusahaan optimis dapat meningkatkan penjualan hingga Rp250 miliar.