Vivin Monika, ibu kandung Henry dan Helga Mola Jovinska (17) adik kandung Henry, histeris ketika mendengar kematian putranya. Keluarga sangat terkejut karena kepergian Henry yang begitu mendadak.
“Kaget banget, gak nyangka,” kata Helga.
Yasum yang menyampaikan kabar ini mengaku tak sampai hati menjelaskan detail peristiwa yang menimpa Henry. Yasum kemudian membantu keluarga berkomunikasi dengan KPU Papua dan Yahukimo untuk mengonfirmasi kebenaran kabar ini. Dari hasil konfirmasi ini, pihak keluarga mendengar langsung kebenaran musibah yang menimpa Henry.
Setelah berembug, keluarga menghendaki jenazah Henry dimakamkan di Godean, Sleman, Yogyakarta, tempat tinggal keluarga besar Henry. Jenazah Henry diterbangkan dari Sentani ke Jakarta pada Rabu (12/8/2020). Setelah sampai di Jakarta, jenazah dibawa langsung ke Yogyakarta melalui jalur darat.
KPU Banyumas berkoordinasi dengan KPU Sleman untuk memfasilitasi pemakaman Henry. KPU Sleman berkomunikasi dengan pemerintah desa untuk meyakinkan Henry meninggal bukan karena sakit.
“Karena saat ini sedang ramai wabah, KPU Sleman berkomunikasi dengan pemerintah desa agar pemakaman berjalan lancar,” kata Yasum.
KPU Banyumas juga memfasilitasi kendaraan untuk transportasi keluarga dari Banyumas ke Yogyakarta. KPU Banyumas menyediakan dua mobil untuk mengantar keluarga. Mereka berangkat Rabu (12/8/2020) pukul 07.00 WIB dari Banyumas.