Keluarga mendiang dr. Aulia Risma Lestari PPDS Anestesi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro menerima penghargaan dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, pada Kamis (9/1/2025) (IDN Times/Lia Hutasoit)
Sebelumnya diberitakan bahwa Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Tengah mendorong penyidik Polda untuk secepatnya memproses kasus kematian dokter PPDS anestesi ARL agar bisa ditangani di ranah pengadilan. Pasalnya, pihak IDI tidak mau penyidikannya bertele-tele yang akhirnya merugikan proses praktek dokter PPDS yang ada di RSUP dr Kariadi Semarang.
"Saya mendorong Polda Jateng supaya kasusnya segera diproses supaya masuk ke pengadilan. Ada saksi yang dipanggil biar terbuka. Kalau memang salah ya sesuai hukum monggo. Kalau memang tidak salah itu diperbaiki nama baiknya," kata Ketua IDI Jateng, dr Telogo Wismo Agung Durmanto kepada IDN Times, Rabu (15/1/2025).
Pihaknya menuturkan dengan mempercepat proses pemeriksaan terhadap para tersangka paling tidak bisa memiliki kekuatan hukum yang tetap. Dengan begitu pihaknya bisa mengambil langkah untuk menyikapi dampak dari munculnya kasus kematian dokter PPDS anestesi.
Meski sudah ada penetapan tersangka, ia berkata justru dengan proses hukum yang tidak ada kejelasan seperti sekarang membuat dr Taufik Eko Purnomo menjadi tidak nyaman.
"Kalau orang kena kasus kan jadi gak nyaman kan. Makanya kalau ada sistem yang keliru ya diperbaiki," ungkapnya.