Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Peringatan Dini BMKG, Tiga Kabupaten di Jateng Waspada Curah Hujan Tinggi

Ilustrasi hujan lebat (pexels.com/ Thgusstavo Santana)
Ilustrasi hujan lebat (pexels.com/ Thgusstavo Santana)
Intinya sih...
  • Curah hujan tinggi di beberapa kabupaten/kota Jateng Meliputi Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara dengan curah hujan berkisar 150-200 mm per dasarian. Potensi hujan lebat juga terjadi di wilayah lain seperti Magelang, Boyolali, dan Semarang.
  • Dipengaruhi anomali suhu permukaan air laut perairan Indonesia Anomali suhu permukaan laut Indonesia yang masih hangat mempengaruhi peningkatan potensi curah hujan di sebagian wilayah Jawa Tengah dan perubahan musim kemarau.
  • Daftar wilayah di Jateng yang telah masuk musim kemarau

Cilacap, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan tiga kabupaten di Jawa Tengah (Jateng) yakni Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara, berstatus waspada curah hujan tinggi pada dasarian kedua bulan Juni 2025.

1. Curah hujan tinggi di beberapa kabupaten/kota Jateng

Air meluap akibat hujan lebat yang mengguyur Kota Mataram. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Air meluap akibat hujan lebat yang mengguyur Kota Mataram. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Melansir dari kantor berita Antara selain tiga kabupaten tersebut, beberapa wilayah di Jateng juga masih berpotensi hujan lebat. "Dalam surat bernomor e.B/KL.00.02/017/KBB2/VI/2025 tentang Peringatan Dini Cuaca dan Iklim Provinsi Jawa Tengah Periode Dasarian II Juni 2025, Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah II disebutkan bahwa curah hujan di tiga kabupaten berstatus waspada itu berkisar 150-200 milimeter per dasarian,” kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo.

Selain itu, kata dia, sejumlah kabupaten di Jateng juga berpotensi mengalami curah hujan tinggi pada tanggal 11-13 Juni meskipun tidak merata atau bersifat sporadis.

Ia mengatakan wilayah yang berpotensi terjadi curah hujan tinggi pada 11-13 Juni meliputi Kabupaten Magelang, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, Grobogan, Blora, Rembang, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Semarang, dan Temanggung.

2. Dipengaruhi anomali suhu permukaan air laut perairan Indonesia

Analis cuaca di Stasiun BMKG Meteorologi Ahmad Yani, Gempita Icky Dzikrillah memperlihatkan spot hujan di wilayah Jateng melalui layar citra satelit. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Analis cuaca di Stasiun BMKG Meteorologi Ahmad Yani, Gempita Icky Dzikrillah memperlihatkan spot hujan di wilayah Jateng melalui layar citra satelit. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Menurut dia, kondisi tersebut dipengaruhi oleh anomali suhu permukaan laut perairan Indonesia yang hingga saat ini masih hangat, sehingga dapat berdampak pada peningkatan potensi curah hujan di sebagian wilayah dan perubahan musim kemarau.

“Hasil monitoring indeks Indian Ocean Dipole (IOD)) dan El Nino-Southern Oscillation (ENSO) periode dasarian ketiga bulan Mei 2025 menunjukkan indeks IOD berada pada kategori Netral dan diprediksi akan tetap berada pada fase Netral hingga semester kedua tahun 2025,” katanya.

3. Daftar wilayah di Jateng yang telah masuk musim kemarau

Ilustrasi kemarau di Bali. (IDN Times/Yuko Utami)
Ilustrasi kemarau di Bali. (IDN Times/Yuko Utami)

Dalam surat dari BBMKG Wilayah II juga disebutkan dari total 54 Zona Musim (ZOM) di Jawa Tengah, sebanyak lima ZOM telah memasuki musim kemarau.

Kelima ZOM itu meliputi Jateng 12 yaitu Kota Pekalongan, Pekalongan bagian utara, Kabupaten Pemalang bagian utara, dan Tegal bagian timur laut. Kemudian Jateng 23 meliputi sebagian besar Kabupaten Batang bagian utara.

Selanjutnya Jateng 24 meliputi sebagian Kabupaten Batang bagian timur laut, sebagian Demak bagian barat, Kendal bagian utara, dan Kota Semarang bagian utara; Jateng 51 meliputi Kabupaten Blora bagian barat dan sebagian kecil wilayah Grobogan bagian timur laut; serta Jateng 52 meliputi Kabupaten Blora bagian selatan, Grobogan bagian Tenggara, sebagian kecil wilayah Sragen bagian timur laut.

Share
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us