Tari Wira Pratama dari Keraton Kasuanan Surakarta. (IDN Times/Larasati Rey)
Sedangkan untuk tarian kedua, yakni tarian Wira Pratama atau lebih dikenal dengan Wireng Pratama. Merupakan tarian yang juga digagas oleh PB X.
Tarian yang ditarikan oleh empat orang laki-laki tersebut diciptakan untuk menyikapi adanya Perjanjian Gayanti.
"Tarian tersebut merupakan gambaran dari Catur Sagatra. Empat trah Mataram, yaitu Kasultanan Yogyakarta, Kasunanan Surakarta, Pura Pakualaman, dan Pura Mangkunegaran," kata Gusti Moeng.
Adegan yang ditampilkan penari Wira Pratama pada ajang Solo 24 Jam Menari itu merupakan potret tokoh Gathutkaca, Antasena, Abimanyu, dan Irawan. Masing-masing tokoh memiliki karakteristik yang berbeda.