Perjuangan Ratusan Pemuda Asal Jateng Untuk Bisa Bekerja ke Jepang

- Persiapkan diri sebelum mengikuti serangkaian tes untuk bekerja di Jepang - Peserta seleksi magang ke Jepang berlatih di LPK selama dua bulan - Total 340 peserta mengikuti seleksi dari 461 pelamar
- Pekerja dari Jateng periang dan penuh semangat - Perwakilan IM Japan berharap pekerja magang tahan banting dan mampu berprestasi - Peserta yang lolos akan magang dan dibayar selama tiga tahun
- Akan disalurkan di berbagai bidang pekerjaan - Kerja sama Jepang-Indonesia dalam perekrutan magang sudah terjalin sejak 1993 - Orang Indonesia yang tinggal di Jep
Semarang, IDN Times - Ratusan peserta seleksi magang ke Jepang 2025 berjibaku mengejar mimpi mereka untuk bisa bekerja di Jepang. Sebanyak 340 orang hadir dan mengikuti seleksi tes kemampuan fisik, di GOR Tri Lomba Juang, yang dilangsungkan sejak Senin (21/7/2025).
1. Persiapkan diri sebelum mengikuti serangkaian tes untuk bekerja di Jepang

Peserta seleksi magang ke Jepang, Afif, mengaku bersyukur sampai di tahap tes fisik. Dia mengatakan, tertarik bekerja ke Jepang agar bisa membahagiakan orang tua, dan mengumpulkan modal untuk bisnis.
“Harapannya pingin lulus semua, sampai ke Jakarta dan ke Jepang. Dari orang tua memberi semangat, jangan putus asa, juga jangan minder sama peserta lain. Tetap optimistis masuk ke tahap selanjutnya,” paparnya.
Peserta lain Ibad mengatakan, sebelum mengikuti seleksi, dia telah berlatih di Lembaga Pendidikan Kejuruan (LPK). Ibad berharap, dapat lolos seleksi dan bisa bekerja di Jepang. “Alhamdulilah (tes fisik) lolos, besok wawancara. Persiapannya di LPK dua bulan, mulai dari fisik, matematika, dan wawancara. Harapannya dapat job yang nyaman, lingkungan kerja juga nyaman. Harapan dari orang tua, terutama untuk mengangkat derajat orang tua saya yang seorang buruh,” ujar pemuda asal Pekalongan itu.
Sebelumnya Pemprov Jateng membuka seleksi magang ke Jepang 2025. Antusiasme program ini sangat tinggi, dari 461 pelamar, 340 orang hadir dan mengikuti seleksi. Sebelum lolos dan diberangkatkan ke Jepang, mereka harus melalui sejumlah tes. Meliputi, kemampuan logika, kesemaptaan hingga tes fisik, wawancara, dan kesehatan. Selain itu, mereka juga akan digembleng kemampuan berbahasa Jepang.
2. Pekerja dari Jateng periang dan penuh semangat

Perwakilan International Manpower Development Organization, Japan (IM Japan) Mrs Shirakawa dan Mr Uchida, mengapresiasi proses rekrutmen yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan perjuangan para peserta.
“Harapan kami, mereka banyak yang lolos, kemudian mereka bisa berangkat ke Jepang untuk menyelesaikan program, dan kembali ke Indonesia untuk menjadi orang yang sukses itu harapan kami,” ujar perwakilan pusat IM Japan Mrs Shirakawa, yang bermarkas di Tokyo.
Menurutnya, tipe pekerja dari Indonesia adalah orang yang periang dan penuh dengan semangat. Selain itu, pekerja dari Indonesia, khususnya Jawa Tengah, adalah pribadi-pribadi yang sangat mematuhi peraturan perusahaan.
Shirakawa mengatakan, setelah lolos, mereka akan magang dan dibayar dalam program selama tiga tahun. Jika dinilai positif, mereka berkesempatan memperpanjang program selama lima tahun.
Dia berharap, seleksi ini menelurkan pekerja magang yang tahan banting, agar mampu berprestasi dalam pekerjaan.
3. Akan disalurkan di berbagai bidang pekerjaan

Perwakilan IM Japan Bangladesh Mr Uchida. mengatakan kerja sama Jepang dan Indonesia dalam perekrutan magang di Jepang, sudah terjalin sejak 1993. Untuk itu, dia menimba ilmu dan ingin melihat proses perekrutan.
“Mereka nantinya akan bekerja di berbagai bidang. Mulai dari manufaktur hingga konstruksi. Kalau hingga kini orang Indonesia yang ikut dalam program ini (IM Japan) dan tinggal di Jepang sekitar 50 ribu orang, dan itu banyak sekali menurut kami,” ujarnya.