Semarang, IDN Times - Merebaknya kasus keracunan masakan dalam pelaksanaan makan bergizi gratis (MBG) di Jawa Tengah disinyalir karena kebanyakan petugas dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) belum menemukan cara memasak yang efektif.
Petugas SPPG Gak Bisa Masak Efektif Jadi Pemicu Keracunan MBG Jateng

Intinya sih...
Satgas MBG: Petugas SPPG belum temukan cara memasak efektif
Satgas ungkap kasus keracunan tidak ada fatalitas, masih dalam proses belajar
Satgas MBG: Case berada di dapur yang mulai operasional, butuh pendampingan intensif
1. Satgas MBG: Belum ketemu kunci masak efektif
Sekretaris Tim Percepatan MBG Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko menuturkan rata-rata kejadian ditemukannya keracunan makanan MBG memang seputar cara mengolah bahan baku menjadi masakan. Kemudian juga disebabkan faktor teknis pengoperasian dapur SPPG.
"Mulai operasional dan memasaknya. Lalu belum ketemu kunci memasak efektif dan kejadiannya (keracunan) kayak gitu," ujar Sujarwanto kepada IDN Times, Selasa (16/9/2025).
2. Satgas ungkap kasus keracunan tidak ada fatalitas
Lebih lanjut lagi, pihaknya mendapat laporan bahwa kejadian keracunan masakan MBG yang dialami para siswa sekolah sementara ini masih bersifat spot-spot tertentu.
Bahkan angka keracunan tidak ada kecenderungan mengalami kenaikan atau penurunan. "Berarti ada empat kejadian di empat kabupaten. Yang baru masuk Wonogiri," paparnya.
"Juga tidak ada yang fatalitas dan biasanya yang kejadian seperti ini masih dalam proses belajar. Makanya kan dari awal dapur (SPPG) beroperasi emang butuh banyak pendampingan biar ada persiapan matangnya," tegasnya.
3. Satgas MBG: Case berada di dapur yang mulai operasional
Rata-rata kejadian keracunan MBG, katanya juga disebabkan adanya tempat dapur SPPG yang baru mulai beroperasi di satu wilayah.
Lantaran ada kondisi dapur SPPG yang belum mapan, ia berkata setidaknya membutuhkan peran aktif pemerintah pusat untuk membekali pelatihan dan pendampingan lebih intens lagi.
"Case berada di dapur yang mulai operasional. Memang belum mapan betul, maka perlu pendampingan lebih intens lagi," katanya.
Sejauh ini Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI) juga sudah dilibatkan untuk penyiapan personelnya di dapur. APJI juga menyiapkan calon juru masak dan petugas SPPG.