Lebih lanjut, ia menuturkan Kota Semarang memiliki kebutuhan biaya Pemilu lebih besar ketimbang daerah lainnya. Pasalnya, indeks harga barang dan jasa di ibu kota Jateng terbilang tinggi di samping posisinya juga sebagai kota urban.
Ia memastikan alokasi dana Pilkada 2020 nanti mayoritas bakal tersedot untuk pembiayaan honor para petugas ad hoc. Yang terdiri dari petugas TPS, PPK, panwascam, panwaskel, linmas dan sejenisnya.
"Dana paling banyak dimanfaatkan untuk membiayai kebutuhan petugas ad hoc. Tahun depan, jumlahnya masih sama. PPK kebutuhannya lima orang setiap wilayah, panwascam lima orang, KPPS tujuh orang dan dua linmas," cetusnya.