Polisi memukul mundur massa di DPRD Sumut dengan gas air mata pada demo, Jumat (29/8/2025) (IDN Times/Prayugo Utomo)
Ia juga mengaku bahwa Polri tidak akan mentolerir aksi-aksi anarkis yang berujung pada perusakan fasilitas umum ataupun menimbulkan gangguan terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat. Terutama jika aksi anarkis itu tidak ada kaitannya dengan proses penyampaian pendapat yang dilakukan.
Sikap tegas telah ditunjukkan Polda Jateng dan polres jajaran yang telah menindak tegas aksi anarkis yang dilakukan kelompok anarko di sejumlah wilayah beberapa hari belakangan.
Diungkapkan bahwa aksi anarkis berupa penyerangan dan perusakan terhadap kantor polisi dan sejumlah fasilitas umum tersebut tidak ada kaitannya sama sekali dengan aksi penyampaian pendapat yang dilakukan masyarakat dan mahasiswa.
“Yang lebih memprihatinkan, mayoritas pelakunya adalah anak di bawah umur. Tanpa diawali aksi penyampaian pendapat, mereka langsung melakukan penyerangan dan pengrusakan. Contohnya saat aksi anarkis dengan menyerang Mapolda Jateng pada tanggal 29 dan 30 Agustus 2025 lalu. Aksi ini murni tindakan anarkis dan tidak ada kaitannya dengan aksi unjuk rasa yang dilakukan sebelumnya,” terangnya.
Aksi anarkis itu disebutnya mencoreng semangat demokrasi yang telah diusung dalam aksi penyampaian pendapat yang sebelumnya telah digelar dengan tertib dan damai. Sebagai penutup, Polda Jateng mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga semangat demokrasi dan menjaga kondusivitas wilayah.
“Kami imbau masyarakat untuk menjaga semangat demokrasi secara positif. Sampaikan aspirasi dengan cara yang bermartabat, karena suara yang disampaikan secara damai akan lebih dapat diterima. Mari bersama kita jaga Jawa Tengah tetap aman dan tenteram,” bebernya.