Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250626-WA0048.jpg
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto. (IDN Times/Dok Humas Polda Jateng)

Intinya sih...

  • Polda Jateng turunkan 977 personel gabungan untuk amankan demo buruh di Semarang.

  • Fokus pengecekan personel untuk memastikan tidak membawa senjata, hanya dibekali tameng.

  • Komitmen Polri dalam mengawal demokrasi secara profesional dan menjamin pengamanan dilakukan dengan cara-cara yang humanis.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Semarang, IDN Times - Polda Jateng menurunkan sebanyak 977 personel gabungan untuk mengawal aksi unjuk rasa buruh yang bakal dilangsungkan di kantor Gubernur Jateng di Jalan Pahlawan dan Balaikota Semarang.

Polda Jateng pada apel kesiapan pengamanan di Halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kamis (28/8/2025) pagi juga melakukan pemeriksaan personel oleh Bidpropam Polda Jateng, ini sebagai komitmen menjamin pengamanan aksi unjuk rasa buruh di Kota Semarang berjalan secara humanis.

Pemeriksaan yang dipimpin langsung oleh Kabid Propam Polda Jateng, Kombes Pol Syaiful Anwar, dilakukan terhadap ratusan personel gabungan Polda Jateng, Polrestabes Semarang, dan dinas terkait. Fokus pengecekan antara lain memastikan tidak ada anggota yang membawa senjata api, senjata tajam, tongkat pemukul, atau benda berbahaya lainnya.

"Langkah ini sebagai bentuk pengawasan internal agar setiap personel yang bertugas benar-benar mengedepankan cara bertindak humanis dan persuasif. Dengan begitu, kehadiran Polri di lapangan tetap memberi rasa aman tanpa menimbulkan potensi gesekan," ujar Syaiful.

Seluruh personel hanya dibekali tameng, sementara pola pengamanan menekankan pada peran tim negosiator dalam membangun komunikasi dengan peserta aksi agar kegiatan berlangsung tertib. Hal ini untuk memastikan pengamanan aksi massa tidak menimbulkan rasa intimidatif bagi pengunjuk rasa.

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto mengatakan pemeriksaan personel merupakan keseriusan Polri dalam mengawal demokrasi secara profesional. Artanto juga mengimbau peserta aksi untuk tetap tertib dan menyampaikan pendapat secara damai, karena Polri menjamin pengamanan dilakukan dengan cara-cara yang humanis.

"Kehadiran Bidpropam Polda Jateng dalam pengamanan ini untuk memastikan setiap anggota mematuhi aturan. Pengamanan dilakukan dengan penuh tanggung jawab agar aspirasi buruh dapat tersampaikan, sekaligus menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat sekitar. Dengan demikian, Polri dapat hadir sebagai pelindung dan pengayom bagi peserta aksi, bukan untuk mengintimidasi," ucapnya.

Editorial Team