Populasi Macan Tutul di Pulau Jawa Tinggal 300 Ekor, Ada di 29 Titik

Semarang, IDN Times - Jumlah populasi macan tutul wilayah Pulau Jawa sampai saat ini terpantau mencapai 300 ekor. Berdasarkan data yang diperoleh dari Forum Pemerhati Macan Tutul Jawa (Formata) sebaran habitat macan tutul berada di 29 lokasi dari ujung Jawa Barat, Jawa Tengah, sampai Jawa Timur.
1. Jumlah macan tutul Jawa ada 300 ekor

Menurut Sekretaris Formata, Hariyawan Agung Wahyudi, habitat macan tutul sampai sekarang masih bisa bertahan hidup di kawasan yang berada di dekat pemukiman manusia karena memiliki karakter liar yang sangat kuat.
"Dalam Forum Pemerhati Macan Tutul Jawa, kita belum pernah mendata secara pasti berapa banyak jumlah macan tutul yang bertahan hidup di Jawa. Tapi kalau diestimasikan, perkiraan kita ada 300 ekor. Termasuk yang hidup di Gunung Muria Jepara," ujar Hariyawan ketika dihubungi IDN Times, Kamis (3/11/2022).
2. Pemukiman manusia dibangun sangat masif sejak zaman Hindia-Belanda

Berkaitan dengan adanya temuan macan tutul yang mengusik pemukiman warga di Desa Tempur, Jepara, ia menyampaikan sebenarnya kawanan macan tutul akan turun ke perkampungan jika sumber pakannya telah berkurang drastis.
Di kawasan Gunung Muria maupun lokasi habitat macan tutul lainnya, katanya sumber pakan hewan buas itu cenderung menipis karena telah berubah menjadi wilayah-wilayah yang dihuni manusia.
"Sejak zaman Hindia-Belanda sebetulnya kan pembangunan pemukiman manusia di Jawa sudah sangat masif. Termasuk merambah ke gunung dan area yang tadinya menjadi tempat hidupnya macan tutul. Maka tida heran kalau sekarang ini banyak lokasi habitat macan tutul yang terdesak oleh pemukiman warga. Tapi untungnya sifat macan tutul ini tergolong sanggup bertahan hidup dimanapun. Dia bisa berpindah-pindah dengan menyesuaikan sumber pakannya," terangnya.
3. Jika macan tutul punah justru mengancam keseimbangan ekosistem

Ia berkata dengan populasi yang tersisa 300 ekor, dirinya mengingatkan agar masyarakat turut serta menjaga kelestarian macan tutul di alam bebas. Sebab, jika jumlah macan tutul semakin menyusut atau mengalami kepunahan justru bisa berakibat fatal bagi warga sekitar.
"Justru berbahaya kalau suatu saat macan tutul itu punah. Bisa jadi kemungkinan habitat satwa dan tumbuhan sekitarnya juga akan terganggu. Karakteristik macan tutul ialah menjaga keseimbangan ekosistem di kawasan hutan. Untuk itulah, kita mendorong pelibatan aktif dari masyarakat terutama yang tinggal di dekat hutan lindung dan pegunungan supaya senantiasa merawat alam sekitarnya. Tentunya bisa dengan cara menjaga sumber pakan macan tutul sehingga dia tetap bisa bertahan hidup," ungkapnya.
4. Riset tentang macan tutul butuh dana besar

Hariyawan menyebutkan dalam komunitas Formata sendiri terdapat banyak komunitas, lembaga peneliti maupun pegiat yang intens mengamati perkembangbiakan macan tutul Jawa.
Akan tetapi yang benar-benar serius memperdalam ilmu pengetahuan tentang pengamatan macan tutul Jawa hanya ada belasan komunitas.
"Yang konsisten hanya ada belasan. Soalnya memang melakukan riset mengenai perkembangbiakan macan tutul Jawa butuh sumber dana yang besar," tutur Hariyawan.