Surakarta, IDN Times - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Laweyan, Solo mulai beroperasi pada Senin 4 Juli 2025. SPPG berada di bawah Yayasan Bangun Gisi Nusantara tersebut terdiri sari dua dapur dengan produksi sekitar enam ribu porsi menu MBG per hari.
SPPG tersebut bisa menyajikan 200 jenis menu untuk program makan bergizi gratis (MBG). Berlokasi di Jalan Dr. Wahidin, Bumi, Laweyan, Solo, SPPG itu menggunakan teknologi canggih dalam proses pengolahan makanannya. Salah satunya dengan menggunakan alat-alat yang modern seperti alat pencuci piring sehingga menghemat tenaga. Hingga alat penanak nasi, yang bisa memproduksi 1000 porsi nasi dalam sekali masak.
Selain itu, para karyawan juga menggunakan SOP yang tinggi, diantaranya dengan penggunaan alat pelindung diri untuk menjaga makanan lebih steril.
Owner Yayasan Bangun Gizi Nusantara, Puspo Wardoyo mengatakan, pihaknya memastikan menggunakan bahan baku bermutu dan bergizi untuk pembuatan menu. SPPG Penumping, Laweyan menjadi yang ketiga yang dikelola di bawah naungan Yayasan Bangun Gizi Nusantara. Sebelumnya ada di SPPG Gagaksipat dan SPPG Gentan.
“Ini di Solo sementara dua dapur. Target kita nanti buka delapan dapur di Solo. Kita kan berjuang untuk negara. Yang pasti ini hanya salah satu contoh, kami memberikan dapur yang bersih, higienis, ada sistemnya. Kita menyajikan 200 menu. Terus bergulir, ada menu Indonesia, menu Asian, menu Oriental, menu Eropa. Karena anak-anak sekarang kan tidak seperti dulu,” jelasnya.
Untuk meminimalisir kejadian keracunan, pihaknya memastikan menggunakan bahan baku bermutu dan bergizi untuk pembuatan menu.
"Kita menunjukkan ini yang terbaik, betul-betul bergizi, sehat, higienis. (minimalisir keracunan?) Kita kan sudah ada sostemnya. Bagaimana mencari bahan baku yang bagus yang tidak bermasalah. Seperti penggunaan ukan tongkol, tidak boleh yang dari pinggir pantai karena mengandung timbal. Harus yang dari tengah laut," ungkap Puspo.
Sementara itu, Wali Kota Solo, Respati Ardi menambahkan, Pemkot Solo menargetkan pembukaan 20 dapur SPPG tahun 2025 ini. Sampai saat ini, sebanyak enam SPPG telah beroperasi di Solo.
"Kalau dari calon penerima manfaat target 40 dapur. Sampai hari ini yang beroperasi baru enam. Memang bukan target sederhana, tapi Pemkot terus berkomitmen sampai akhir tahun 2025 bisa terlaksana 20 dapur. Dan itu perlu kerjasama dengan semua," pungkasnya.
Pihaknya juga mengapresiasi keterlibatan pihak swasta salam menyukseskan program Presiden Prabowo Subianto. Berikut potret kegiatan SPPG Penumping di Solo.