Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin, dalam acara pembukaan International Military Medicine Symposium and Workshop (IMEDIC) ke-2 diselenggarakan pada 22-24 Oktober 2025 di Jakarta. Foto: Dokumen IMEDIC
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan laporan pembangunan Rumah Sakit Kardiologi Emirates Indonesia bukan hanya fasilitas kesehatan baru, tetapi juga simbol persahabatan antara Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA).
“Orang bilang denyut jantung pertama adalah awal kehidupan. Tapi denyut jantung yang bersamaan adalah lambang persahabatan antara dua orang. Jadi peresmian rumah sakit ini juga lambang kerja sama kedua bangsa,” ujar Budi dalam sambutannya.
Lebih lanjut, Budi menjelaskan bahwa rumah sakit jantung tersebut dibangun dalam waktu dua tahun dengan total anggaran Rp400 miliar, terdiri dari Rp250 miliar untuk konstruksi dan Rp 150 miliar untuk peralatan medis. Fasilitas rumah sakit meliputi 100 kamar, tiga kamar operasi, dan ditargetkan menjadi pusat layanan jantung di Jawa Tengah.
“Ini merupakan hibah dari pemerintah UEA,” jelas Budi.
Menkes mengungkapkan bahwa seluruh direktur utama rumah sakit pemerintah hingga beberapa direktur RSUD sudah mengunjungi RS Kardiologi Emirates Indonesia untuk melihat standar fasilitas yang harus dicapai.
Budi mengatakan bahwa Presiden Prabowo telah mengalokasikan anggaran pembangunan untuk 66 rumah sakit di kabupaten/kota. Sebagian pejabat rumah sakit tersebut bahkan dibawa langsung untuk melihat rumah sakit baru ini sebagai contoh.
“Mudah-mudahan nanti jadinya sebagus ini,” kata Budi kepada Presiden.
Budi menambahkan bahwa UEA telah memberikan komitmen kerja sama lebih lanjut melalui pertukaran tenaga medis. Indonesia diperbolehkan mengirim tenaga kesehatan ke UEA, sementara tenaga medis UEA juga dapat datang ke Indonesia untuk berbagi keahlian dan teknologi.