Pius Lustrilanang seorang profesor Unsoed yang kantornya disegel KPK.(IDN Times/Sutrisno).
Pius Lustrilanang saat itu menyampaikan orasi berjudul Delapan Dimensi Resiliensi Pemerintah Daerah yang menjelaskan pentingnya pemerintah daerah untuk mengukur tingkat resiliensi.
Karena menurutnya dari hasil pemeriksaan keuangan dan pemeriksaan kinerja yang dilakukan oleh BPK menunjukkan banyak permasalahan yang terjadi di pemerintah daerah, yang menguatkan pentingnya konsep resiliensi bagi pemerintah daerah.
Berdasarkan penelitian yang dilakukannya bersama tim, saat itu Pius mengatakan telah menemukan ada delapan dimensi ketahanan yaitu, Risk Management Practice (praktik manajemen risiko), Leadership Capabilities (kemampuan kepemimpinan), Info Technology Capabilities (kemampuan teknologi informasi), Alliance Management Capabilities (kemampuan manajemenaliansi), Strategic Formation Capabilities (kemampuan merumuskan strategi), New Product/Service Development Capabilities (kemampuan mengembangkan produk/layanan baru), Organizational Resilience (resiliensi organisasi), dan Organizational Financial Resilience (resiliensi keuangan organisasi).
Acara Prosesi pengukuhan Pius Lustrilanang waktu itu dipimpin langsung oleh Rektor Unsoed, Prof. Dr. Ir. Akhmad Sodiq, M.Sc. Dihadiri sekitar 1000 undangan. Bahkan disebutkan hadir beberapa Menteri, pimpinan Lembaga Tinggi Negara, Para Gubernur, Walikota dan Bupati di Indonesia Timur, pimpinan BUMN/BUMD, petinggi LKPD, Pimpinan TNI/Polri, Para Rektor dan Dekan, Wakil Ketua KPK, Profesor tamu dari negara sahabat, Para aktivis Demokrasi, Pimpinan Partai Politik, Anggota DPR/DPRD dan undangan lainnya dari berbagai elemen.