Sukoharjo, IDN Times - Prosesi pemkaman Dalang Kondang wayang kulit asal Kota Solo Kanjeng Raden Tumenggung Haryo Lebdo Nagoro atau akrab disapa Ki Anom Suroto dihadiri ribuan orang, mereka silih berganti berdatangan ke rumah duka di Ndalem Timasan, Makahaji, Kartasura, Sukoharjo, Kamis (23/10/2025).
Pejabat Hingga Seniman Hadiri Prosesi Pemakaman Ki Anom Suroto, Diwarnai Isak Tangis

Intinya sih...
Prosesi pemakaman Ki Anom Suroto dihadiri ribuan orang, termasuk tokoh dan seniman ternama.
Bupati Sukoharjo dan mantan Walikota Solo mengenang jasa Ki Anom Suroto dalam melestarikan budaya.
Ki Anom Suroto meninggalkan delapan anak dan 18 cucu, serta banyak karangan bunga ucapan bela sungkawa.
1. Prosesi pemakaman Dalang Ki Anom Suroto
Sejumlah tokoh turut hadir dan menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan, diantaranya Bupati Sukoharjo Etik Suryani, mantan Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo, mantan Wakil Walikota Solo Achmad Purnomo, hingga pelawak Syakirun atau akrab dikenal dengan sebutan Kirun, anggota DPR asal PKB Mochamad Toha serta mantan Ketua Kadin Solo Sri Haryanto yang akrab disapa Gareng.
Prosesi pemakaman dimulai pukul 15.00 WIB acara pembengakatan jenazah digelar dengan adat Jawa. Sebelum diberangkatkan para sanak keluarga melakukan tradisi ‘brobosan’ sebagai penghormatan terakhir kepada Almarhum. Pemberangkatan jenazah diiringi dengan gedhing gamelan dan nyanyian tembang Jawa dari para sinden. Sembari bernyanyi mereka terlihat menahan tangis kepergian sang maestro dalang ke tempat peristirahatan terakhir.
2. Ucapan belasungkawa hingga kenangan Ki Anom Suroto
Bupati Sukoharjo Etik Suryani, mengenang jasa Ki Anom Suroto yang turut melestarikan budaya dan sering mengisi acara di Sukoharjo.
“Almarhum sering mengisi pertunjukan atau pentas seni budaya di Sukoharjo. Kalau tidak salah, kali terakhir di Alun-alun Satya Negara Sukoharjo,” ujar Etik.
Ki Anom merupakan panutan sekaligus guru bagi para dalang muda maupun pegiat seni dan budaya di Sukoharjo.
Dikesempatan yang sama, mantan Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo mengaku kehilangan sosok seniman yang sudah mendunia mengenalkan dalang ke kancah internasional. Ia mengaku sering melihat Ki Anom Suroto manggung.
“Saya pengemar wayang kulit sangat kehilangan, Beliau adalah panutan sekaligus pelestari budaya,” ungkapnya.
3. Tinggalkan delapan anak dan 18 cucu
Jenazah Ki Anom Surato dikebumikan di Makam Depokan Juwiring, Klaten. Banyak karangan bunga ucapan bela sungkawa berdatangan mulai dari politisi, akademisi, kolega diantaranya dari Gibran dan keluarga hingga Owner Kalipepe Land Puspo Wardoyo.
Ki Anom Suroto, meninggal dunia pada usia 77 tahun. Ia merupakan dalang senior Ia lahir di Juwiring, Klaten, Jawa Tengah, pada 11 Agustus 1948, dari keluarga seniman pedalangan.
Bakat seninya menurun dari sang ayah, Ki Sadiyun Harjadarsana, yang juga seorang dalang ternama. Ia juga merupakan kakak dari Ki Warseno Slenk, dalang kondang yang dikenal generasi muda penikmat wayang.
Ki Anom sudah mulai menjadi dalang sejak usia 12 tahun dan mulai dikenal luas di dunia pedalangan sejak sekitar tahun 1975-an.
Ki Anom Suroto, memiliki delapan anak dan 18 cucu. Istrinya bernama Rita Diana S.