Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Surat Edaran (SE) Nomor 4 Tahun 2025 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung Republik Indonesia yang ditanggapi publik di Banyumas, Sabtu (24/5/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Banyumas, IDN Times – Gaya hidup mewah dinilai dapat menumpulkan kepekaan nurani para hakim dalam menegakkan keadilan, terlebih di era adaptasi perubahan yang merambah berbagai sektotlr kehidupan baik di masyarakat maupun penyelenggara negara.

Hal itu ditegaskan oleh Djoko Susanto, SH, Ketua DPC Peradi SAI Purwokerto, sebagai respons atas terbitnya Surat Edaran (SE) Nomor 4 Tahun 2025 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung Republik Indonesia.

“Surat edaran ini menjadi rambu penting agar para hakim tetap rendah hati dan tidak bergaya hidup hura-hura. Karena gaya hidup seperti itu bisa mematikan hati nurani, padahal nurani adalah kunci dalam menegakkan keadilan,” ujar Djoko, yang akrab disapa Djoko Kumis, Kepada IDN Times, Sabtu (24/5/2025).

1. Jangan sekedar formalitas dan administratif

Ketua Peradi SAI Purwokerto tanggapi surat edaran bisa dijadikan landasan etik para hakim dan penegak hukum lainnya, Sabtu (24/5/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Djoko Susanto menekankan bahwa seorang hakim seharusnya menjadi simbol integritas dan kesahajaan. Ia menyebut gaya hidup yang berlebihan bisa mengganggu kemampuan nurani dalam menilai perkara.

“Ketika seorang hakim terbiasa hidup mewah, ada risiko bahwa hatinya menjadi tumpul terhadap penderitaan rakyat. Padahal, setiap keputusan hukum seharusnya lahir dari rasa empati yang bersumber dari nurani,” tegasnya.

Ia berharap surat edaran ini tak hanya menjadi formalitas administratif, melainkan benar-benar menjadi landasan etis yang dihidupi oleh seluruh aparatur peradilan. “Jangan sampai muncul ironi bahwa hakim tampil glamor, tetapi keputusannya tidak mencerminkan keadilan. Itu merusak wajah peradilan kita,” pungkasnya.

2. PN Purwokerto perkuat integritas, masih ada yang pakai motor

Editorial Team

Tonton lebih seru di