Puncak Dies Natalis UIN Surakarta dihadiri oleh Sekretaris Badan Wakaf Indonesia dan Bupati Sukoharjo.
Rektor UIN Surakarta menekankan tema "Unggul Berilmu, Santun Berinteraksi, Mahir Berdigital" dalam sambutannya.
Peluncuran aplikasi Satu Wakaf dengan fitur donasi langsung, transparansi penggunaan dana, dan penyebaran manfaat. Ada lima poin Panca Amanat LURIK.
Sukoharjo, IDN Times - UIN Raden Mas Said atau UIN Surakarta mengelar puncak acara Dies Natalis ke-33 UIN Surakarta. Acara tersebut ditandai dengan Sidang Senat yang berlangsung di Gedung Graha pada Jumat (12/9/2025).
Acara Dies Natalis dihadiri oleh Sekretaris Badan Wakaf Indonesia, H. Anas Nasikhin, M.Si., dan Bupati Sukoharjo, Hj. Etik Suryani, S.E., M.M..
Rektor UIN Surakarta, Prof. H. Toto Suharto dalam sambutannya mengatakan akan menitikberatkan pada tema yang diangkat, yaitu "Unggul Berilmu, Santun Berinteraksi, Mahir Berdigital". Prof. H. Toto berharap bahwa tema ini bisa menjadi pengingat bagi seluruh sivitas akademika UIN Surakarta.
la berharap agar sivitas akademika tidak hanya unggul dalam berilmu, tetapi juga memiliki karakter dan akhlak yang baik. Selain keunggulan dalam hal ilmu dan adab, sivitas akademika juga diharapkan mampu memiliki kemahiran dalam dunia digital. Dengan demikian, UIN Surakarta tidak hanya menjadi kampus unggul, tetapi juga selaras dengan perkembangan zaman.
"Terkait tema Dies Natalis tahun ini, ada tiga hal yang perlu saya sampaikan. Unggul berilmu, harapannya seluruh sivitas akademika terus berupaya untuk memperdalam keilmuan di bidang mereka masing-masing. Namun, tidak hanya memiliki ilmu yang tinggi, tetapi seluruh mahasiswa, dosen, dan tendik UIN Surakarta juga harus memiliki karakter yang kuat. Inilah yang disebut sebagai santun berkarakter. Dan yang terakhir, UIN Surakarta akan terus mendorong sivitas akademika agar selaras dengan zaman. Kita selalu mendorong mereka semua untuk semakin mahir dalam berteknologi dan berdigital," ujar Prof. H. Toto Suharto.
Acara Dies Natalis juga ditandai dengan peluncurqn aplikasi Satu Wakaf di UIN. Menurut Prof. Toto aplikasi wakaf ini memiliki beberapa fitur penting, antara lain:
Donasi langsung: pengguna bisa memilih nominal wakaf uang sesuai kemampuan, mulai dari nominal kecil agar siapa pun bisa berwakaf.
Transparansi penggunaan dana: laporan penggunaan wakaf (untuk beasiswa, fasilitas kampus, riset, dsb.) bisa diakses pengguna agar ada kepercayaan dan akuntabilitas.
Penyebaran manfaat: dana wakaf tidak hanya digunakan untuk infrastruktur, tetapi juga program pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar kampus.
Lebih lanjut, Prof. Toti juga menyampaikan bahwa ada lima poin dalam Panca Amanat LURIK, yaitu Loyal, Unggul, Responsif, Inovatif, dan Kolaboratif. Panca Amanat LURIK inilah yang diharapkan kembali menjadi motivasi bagi seluruh sivitas akademika pada Dies Natalis ke-33 UIN Surakarta. Dengan kembali mengilhami Panca Amanat LURIK, seluruh sivitas akademika UIN Surakarta bisa menyukseskan program-program yang bertujuan untuk mewujudkan Glokalisasi.
"Ada lima amanat yang ingin saya sampaikan dan menjadi pegangan kita dalam menyukseskan program-program Glokalisasi masa kepemimpinan saya. Lima amanat ini saya sebut dengan istilah LURIK, yang merupakan akronim dari Loyal, Unggul, Responsif, Inovatif, dan Kolaboratif," pungkasnya.