Semarang, IDN Times - Sejumlah wilayah pegunungan di Jawa Tengah diperkirakan dilanda angin kencang selama sepekan ke depan menyusul adanya perubahan cuaca yang saat ini memasuki puncak kemarau.
Puncak Kemarau, Wilayah Pegunungan di Jateng Dilanda Angin Kencang

Intinya sih...
Angin kencang berkecepatan 15-25 kilometer per jam terjadi di wilayah pegunungan Jawa Tengah, terutama di sebagian pegunungan tengah dan Gunung Merapi.
Prediksi angin kencang akan muncul selama seminggu ke depan akibat perubahan temperatur udara yang drastis, terutama saat sore hingga malam hari.
Dieng mengalami penurunan temperatur udara dengan suhu udara bisa sampai 5 derajat celcius, BPBD Banjarnegara memperingatkan wisatawan agar hati-hati dengan perubahan cuaca.
1. Angin diperkirakan berkecepatan 15-25 kilometer per jam
Prakirawan Stasiun BMKG Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Ferry Oktarisa mengungkapkan, secara umum cuaca wilayah Jawa Tengah cerah.
Namun ada potensi angin kencang akan terjadi dari siang sampai sore ketika temperatur udara mengalami penurunan.
"Diperkirakan angin kencang berkecepatan antara 15--25 kilometer per jam. Peluang terjadinya angin kencang ada di sebagian pegunungan tengah dan Gunung Merapi," ujar Ferry, Minggu (13/7/2025).
2. Angin kencang terjadi seminggu
Saat memasuki sore hari temperatur udara sekitar 20-24 derajat celcius. Ferry memprediksi angin kencang akan muncul sepekan ke depan karena ada perubahan temperatur udara yang drastis utamanya saat sore hingga malam hari.
"Prediksi akan muncul seminggu," akunya.
Sedangkan pihaknya mendeteksi potensi angin kencang terjadi di lereng Gunung Slamet, dataran tinggi Dieng, kawasan Selo Kabupaten Boyolali dan lereng Gunung Merbabu.
Pihaknya pun meminta kepada masyarakat dan para pendaki yang beraktivitas saat puncak kemarau agar berhati-hati saat melintasi sejumlah lereng pegunungan tersebut.
3. Dieng mengalami penurunan temperatur udara
Terpisah, Kabid Kedaruratan BPBD Banjarnegara, Andri Sulistyo mengatakan mayoritas wilayah Banjarnegara kini belum memasuki kemarau karena intensitas curah hujan lebat masih sering terjadi.
"Wilayah kita belum masuk kemarau. Karena hujannya sering terjadi hampir setiap sore. Kadang curah hujannya sedang, kadang deras sekali. Tetapi kita sudah membuat imbauan bagi wisatawan di wilayah Dieng supaya hati-hati dengan perubahan cuaca. Karena di sana informasi yang kami dapatkan suhu udaranya bisa sampai 5 derajat," ungkapnya kepada IDN Times.
BPBD Banjarnegara sementara ini telah memetakan kerawanan bencana yang terjadi saat peralihan musim.
Banjarnegara yang memiliki lereng-lereng yang curam didominasi kerawanan bencana tanah gerak dan sebagian wilayah rentan tanah longsor. Ia menambahkan masyarakat bisa mengantisipasi kerawanan bencana dengan melakukan deteksi dini sesuai arahan pemda.