Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250922-WA0155.jpg
Bupati Pati Sudewo (IDN Times/Aryodamar)

Intinya sih...

  • Bupati Sudewo menjadikan pertanyaan dari pansus sebagai bahan introspeksi dan evaluasi ke depan.

  • Pansus Hak Angket DPRD Pati melakukan pendalaman dengan menghadirkan dua pakar hukum untuk memperkuat temuan dan landasan hukum.

  • Sempat terjadi ketegangan antara kedua kubu pendukung, namun situasi berhasil diredam oleh aparat keamanan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pati, IDN Times - Bupati Pati Sudewo memenuhi undangan rapat Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket DPRD Kabupaten Pati, yang membahas sejumlah kebijakan bupati yang dinilai menimbulkan polemik di masyarakat, Kamis. Rapat diwarnai pendukung bupati dan Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) terlibat adu argumen di depan kantor DPRD.

1. Sudewo sebut pertanyaan dari pansus sebagai bahan introspeksi

Sebanyak 350 warga Pati berunjuk rasa di depan gedung KPK agar Bupati Sudewo dihentikan. (IDNTimes/Aryodamar)

Bupati Sudewo mengatakan sejumlah pertanyaan yang diajukan anggota pansus penting sebagai bahan introspeksi dan evaluasi kedepan.

"Yang diniatkan pansus itu baik, untuk introspeksi dan perbaikan. Apa yang saya lakukan semata-mata untuk rakyat Pati. Mohon dukungan supaya pembangunan di Pati bisa berjalan lancar," ujarnya dilansir dari Antara.

Dalam kesempatan itu, Bupati Pati juga menyampaikan bahwa dirinya telah menjelaskan beberapa hal, termasuk pemenuhan permintaan audiensi dengan kelompok peternak ayam, petani tembakau, hingga kelompok masyarakat lain.

Terkait hadirnya para simpatisan dalam proses tersebut, kata dia, sebagai bentuk dukungan moral terhadap dirinya.

2. Pansus melakukan pendalaman

Ketua Panitia Khusus (Pansus) DPRD Pati, Teguh Bandang Waluya (tengah) memimpin sidang perdana pansus hak angket untuk menyelidiki kebijakan Bupati Pati Sudewo yang diduga melanggar sumpah janji jabatan di DPRD Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Kamis (14/8/2025). (ANTARA FOTO/Aji Styawan)

Sebelumnya, Pansus Hak Angket DPRD Pati juga menghadirkan dua pakar hukum untuk memperkuat temuan dan landasan hukum, yakni Bivitri Susanti, ahli hukum tata negara dari STHI Jentera dan Fakultas Hukum Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, serta Dr. Muhammad Junaidi SH MH, dosen Universitas Semarang (USM). Kehadiran kedua pakar tersebut dinilai penting untuk menguji temuan-temuan pansus sekaligus memperkuat proses hukum yang akan dibawa ke tahap selanjutnya.

Ketua Pansus Hak Angket DPRD Pati Teguh Bandang Waluyo menyampaikan apresiasi atas kehadiran Bupati Sudewo, sehingga rapat yang berlangsung sejak pukul 10.00 hingga 13.00 WIB berjalan lancar.

"Keterangan Bupati Pati kita terima dan dicatat sebagai bahan pansus. Temuan sebelumnya juga telah diklarifikasi dengan menanyakan langsung kepada Bupati," ujarnya.Teguh menegaskan kesimpulan rapat belum dapat disampaikan karena masih harus dibahas secara internal anggota pansus.

"Apakah jawaban Bupati memuaskan atau tidak, itu bukan pada kapasitas saya untuk menyebutkan. Pansus sifatnya melakukan pendalaman, dan hasilnya akan kita simpulkan setelah rapat internal," ujarnya.

3. Sempat terjadi ketegangan antara kedua kubu pendukung

Bupati Pati Sudewo (tengah) berjalan keluar usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta. (ANTARA FOTO/Fauzan)

Sempat terjadi gesekan antara pendukung Sudewo dan kelompok masyarakat yang berseberangan saat rapat pansus berlangsung. Dua kelompok massa yang terdiri dari pendukung bupati dan massa dari Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) terlibat adu argumen di depan kantor DPRD.

Kapolresta Pati Kombes Pol Jaka Wahyudi mengatakan situasi sempat memanas usai Bupati Pati Sudewo meninggalkan gedung DPRD. "Ada kelompok pendukung dan kelompok lain yang saling bersitegang. Akhirnya kita amankan di depan kantor DPRD," ujarnya.

Aparat keamanan meminta kedua kubu untuk menahan diri. Massa pendukung Bupati Pati dikawal untuk kembali ke tempat masing-masing, sedangkan massa AMPB diarahkan meninggalkan area sekitar Alun-alun Pati agar tidak terjadi benturan lebih lanjut.

"Kami ajak komunikasi supaya sama-sama menarik diri, baik dari pendukung Pak Bupati maupun dari AMPB. Kita saling menjaga agar tidak terjadi konflik atau pertikaian. Syukurlah semuanya bisa menahan diri dan akhirnya situasi kembali kondusif," ujarnya.

Jaka menegaskan jajaran kepolisian bersama TNI berkomitmen menjaga stabilitas keamanan di Kabupaten Pati. Seluruh pihak juga diminta agar tidak terprovokasi.

Rapat Pansus Hak Angket DPRD Pati yang menghadirkan Bupati Pati Sudewo berlangsung mulai pukul 10.00 hingga 13.00 WIB.

Selain terjadi keributan antar kelompok, salah seorang jurnalis juga mendapatkan gangguan oleh oknum yang mencoba mengganggu saat hendak memvideo aksi kericuhan. Beruntung gadget yang sempat terjatuh di tanah hanya mengalami lecet.

Editorial Team