Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDNTimes/istimewa

Solo, IDN Times - Ratusan goweser dari berbagai daerah berhasil menaklukkan medan ekstrem karena banyak kelokan dan tanjakan cukup terjal. Rombongan balap sepeda Tour de Solo Raya tersebut melewat sejumlah desa pelosok di Kota Solo, Sukoharjo, dan Karanganyar, Minggu (15/9).

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo beserta istrimya Ati Siti Atikoh ikut dalam acara yang digelar tahunan tersebut. Menempuh jarak 120 km, Ganjar dan Atikoh berhasil finish dengan jarak tempuh sekitar 6 jam.

1. Menempuh jarak 120 km

IDNTimes/Istimewa

Tour de Solo Raya tersebut mengambil start di Balaikota Surakarta, rombongan kemudian melintasi Keraton Surakarta, melintasi desa-desa seperti Jumantono, Matesih, Pablengan, Alas Karet Polokarto, Tawangmangu dan finish di Solo Baru, Sukoharjo.

"Alhamdulillah sampai finish dengan jarak tempuh 120 km. Top acaranya, meskipun panas dan ngos-ngosan, namun saya senang banget karena jalannya semuanya bersih, mulus. Bagus banget," kata Ganjar.

2. Tinjau insfraktruktur desa

IDNTimes/Istimewa

Tak hanya untuk sarana olahraga, menurut Ganjar kegiatan Tour de Solo Raya yang menyusuri  jalan di  kampung  merupakan hal yang membanggakan. Ia berharap, daerah lain dapat ketularan memperbaiki infrastruktur sampai ke pelosok desa seperti ini.

Perbaikan infrastruktur sampai ke tingkat kampung sangat penting untuk mendorong perekonomian masyarakat. Dengan jalan yang bagus, diharapkan perpindahan orang dan barang menjadi lebih cepat.

"Terima kasih Wali Kota Solo, Bupati Sukoharjo dan Bupati Karanganyar yang sudah memperbaiki jalan-jalan sampai di tingkat kampung. Semoga daerah lain ketularan dalam semangat memperbaiki infrastruktur," ungkap Ganjar.

3. Jadi pengalaman baru

IDNTimes/istimewa

Salah satu peserta Tour De Solo, Dian Pradana mengungkapkan pengalamannya mengikuti event sepeda tahunan tersebut. Menurutnya, kegiatan Tour De Solo Raya selain untuk berolahraga sekaligus mengenal jalanan pedesaan di Kota solo dan sekitarnya.

Ia berharap adanya kegiatan ini menjadi sarana bersilahturahmi antar pesepeda dengan masyarakat di pedesaan.

”Meski jauh tapi ini pengalaman berharga trek yang dilalui juga tidak membosankan, kita bisa lihat desa dan sawah yang hijau,” ungkapnya.

Editorial Team