Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_20251023_111625.jpg
Kepsek SMAN 11 Semarang Roro Tri Widiastuti didampingi Sekdin Disdikbud Jateng Syamsudin Isnaini. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Intinya sih...

  • Kepsek SMAN 11 Semarang membuka suara terkait kasus video porno siswinya yang menjadi korban editan.

  • Roro Tri Widiyastuti menegaskan tidak menutup-nutupi kasus dan tetap berdialog dengan pihak terkait.

  • Sekretaris Disdikbud Jateng, Syamsudin, menyatakan siap memberikan pendampingan dan trauma healing kepada korban.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Semarang, IDN Times - Kepala sekolah SMAN 11 Semarang Roro Tri Widiyastuti buka suara mengenai nasib para siswinya yang jadi korban editan video porno yang dilakukan Chiko Radityatama Agung Putra. 

Roro Tri memberikan penjelasan kepada para wartawan setelah dirinya memenuhi panggilan dari Disdikbud Jateng. 

Roro mengaku tak berniat menutup-nutupi kasus sebaran video porno yang dialami siswinya. Ia mengklaim tetap berdialog. 

"Tidak ada menutup-nutupi. Kami juga terbuka, informasi kami gali terus dari guru. Termasuk berdialog dan berdiskusi masalah ini," kata Roro, Kamis (23/10/2025). 

Roro juga menampik pengakuan para korban yang ingin melapor kasus video porno editan tetapi malah tidak dijembatani oleh pihaknya. Seperti diberitakan sebelumnya, karena tidak mendapat support moril dari SMAN 11, 15 korban memilih untuk membuat laporan ke Ditrektorat Reserse Siber (Ditressiber) Polda Jateng dengan pendampingan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) pada Rabu (22/10/2025). 

Roro beralasan siswi yang jadi korban sudah diajak dan difasilitasi. 

"Oh, keliru ya itu. Kami juga sudah meminta kepada siswa dan tim sekolah untuk mari bersama-sama kalau ada korban yang sampai ke sekolah akan kami fasilitasi," kilahnya. 

Terkait intervensi orangtua pelaku yang merupakan anggota polisi, Roro memastikan tidak ada. Ia mengklaim siap mengawal kasus ini hingga tuntas dengan menyerahkan penanganan sepenuhnya kepada Disdikbud Jateng.

"Kami sudah mempercayakan semua itu pada pihak-pihak terkait. Jadi tunggu prosesnya," tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris Disdikbud Jateng, Syamsudin Isnaini mengatakan sudah bergerak bersama DP3AP2KB untuk fokus pada pendampingan korban. "Kami juga siap untuk memberikan trauma healing," kata Syamsudin.

Editorial Team